Ketua Parlemen Suriah Mohammad Laham mengatakan lebih dari 10 juta orang memilih Assad dalam pemilihan hari Selasa (3/6), yang memberinya hampir 89 persen suara.
Bashar al-Assad telah memenangkan pemilihan presiden Suriah dengan suara yang sangat besar, dan memperoleh masa jabatan tujuh tahun yang ketiga, sementara negaranya masih berada dalam perang saudara melawan pemberontak yang berusaha menggulingkannya.
Ketua Parlemen Suriah Mohammad Laham mengatakan lebih dari 10 juta orang memilih Assad dalam pemilihan hari Selasa (3/6), yang memberinya hampir 89 persen suara. Pemilihan hanya diadakan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.
Rabu malam (4/6), Menteri Kehakiman Najm al-Ahmad mengatakan pemilihan itu paling berhasil.
Menurut Kantor Berita Arab Suriah, ia juga mengatakan hasil tersebut merupakan pukulan terhadap negara-negara yang berkomplot melawan Suriah.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Uni Eropa dengan tajam mengecam pemilihan tersebut. Kerry menyebut pemilihan itu “nol besar,” dengan mengatakan pemilihan tersebut tidak dapat dianggap adil “karena pemilihan tidak dapat diadakan dimana jutaan rakyat bahkan tidak dapat memberi suara.”
Pemerintah telah berusaha menunjukkan pemilihan ini sebagai solusi demokratis bagi sengketa yang telah berlangsung selama tiga tahun di Suriah.
Ketua Parlemen Suriah Mohammad Laham mengatakan lebih dari 10 juta orang memilih Assad dalam pemilihan hari Selasa (3/6), yang memberinya hampir 89 persen suara. Pemilihan hanya diadakan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.
Rabu malam (4/6), Menteri Kehakiman Najm al-Ahmad mengatakan pemilihan itu paling berhasil.
Menurut Kantor Berita Arab Suriah, ia juga mengatakan hasil tersebut merupakan pukulan terhadap negara-negara yang berkomplot melawan Suriah.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Uni Eropa dengan tajam mengecam pemilihan tersebut. Kerry menyebut pemilihan itu “nol besar,” dengan mengatakan pemilihan tersebut tidak dapat dianggap adil “karena pemilihan tidak dapat diadakan dimana jutaan rakyat bahkan tidak dapat memberi suara.”
Pemerintah telah berusaha menunjukkan pemilihan ini sebagai solusi demokratis bagi sengketa yang telah berlangsung selama tiga tahun di Suriah.