Enam puluh persen orang dewasa Amerika kelebihan berat badan dan lebih dari tiga puluh persen mengalami obesitas. Tapi warga Amerika bukan satu-satunya yang berjuang mengurangi lingkar pinggang mereka. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa obesitas telah mencapai proporsi epidemi secara global, dengan lebih dari 1 milyar orang dewasa kelebihan berat badan.
Dr Dariush Mozaffarian mempelajari hubungan antara diet dan penyakit kronis di Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Harvard.
Ia mengatakan, "Kita perlu melakukan pergeseran paradigma dalam hal diet."
Tetapi, orang-orang yang berusaha mengubah kebiasaan makan dan mengurangi berat badan mereka harus memilah-milah berbagai diet yang membingungkan. Sebagian menganjurkan untuk mengurangi karbohidrat, yang lain mengatakan kurangi lemak, makan lebih banyak protein, makan sedikit protein. Nasihat-nasihat ini membingungkan.
Dr George Bray pada Pusat Penelitian Biomedis Pennington di negara bagian Louisiana, ingin mengetahui apakah protein mempengaruhi berat badan.
Ia memaparkan, "Penelitian ini dirancang untuk menguji efek dari protein pada tingkat berbeda pada asupan kalori total."
Dua puluh lima orang dewasa sehat berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Daniel Kuhn adalah salah satunya. Ia dan yang lainnya diberi makan hampir seribu kalori per hari.
Kuhn menuturkan,"Saya banyak makan mentega murni, krim kocok dan hal-hal yang dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah saya makan."
Semua peserta menjalani diet protein rendah, normal atau tinggi. Hasilnya, semua mengalami kenaikan berat badan.
"Penyimpanan lemak sama persis dengan semua tiga tingkat protein. Artinya, kalori yang mereka makanlah yang mempengaruhi lemak tubuh yang mereka disimpan, " ujar Dr. Bray.
Tetapi mereka yang makan protein dengan persentase lebih tinggi memiliki massa tubuh yang lebih ramping, sedangkan mereka yang menjalani diet protein rendah justru sebaliknya.
"Jika asupan protein Anda rendah, Anda akan kehilangan massa tubuh meskipun Anda makan banyak kalori yang berlebih," tambah Dr. Bray.
Dr Bray menganjurkan para pasiennya untuk menimbang tubuh secara rutin supaya mereka bisa cepat mengetahui jika berat badan naik. Dr Mozaffarian mengatakan menjaga berat badan tubuh bukan hanya sekedar mengurangi porsi makan.
"Kita tidak perlu membuat daftar 'hindari ini, hindari itu,' dan menjadi polisi makanan. Namun, tambah makanan tertentu seperti buah-buahan, sayuran, gandum, ikan, minyak sayur dan kacang-kacangan," ujar Dr. Mozaffarian lebih lanjut.
Dr Mozaffarian mengatakan menambah enam makanan itu sekitar satu porsi setiap hari akan mengurangi obesitas - dan membantu memperlambat epidemi penyakit kronis yang terasosiasi dengannya.
Penelitian Dr Bray mengenai protein, kalori dan berat badan dimuat dalam Journal of American Medical Association.
Batasi Asupan Kalori, Cara Terpenting untuk Kendalikan Berat Badan
Para peneliti menemukan bahwa, meskipun ada banyak unsur dari diet yang baik, membatasi asupan kalori secara hati-hati adalah bagian paling penting dalam mengendalikan berat badan.