Petugas Bea Cukai Amerika, Senin (16/8), mengatakan mereka telah berhasil menghentikan lebih dari 121 pengiriman atas lebih dari 3.000 kartu vaksinasi COVID 19 palsu tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan, badan itu mengatakan petugasnya mencegat pengapalan itu di pelabuhan Memphis, Tennessee; semuanya berasal dari China dengan tujuan ke berbagai kota Amerika. Manifes pengiriman biasanya menyatakan isinya adalah kartu ucapan selamat, tetapi di dalamnya ditemukan 20, 50, atau 100 kartu palsu.
Petugas mengatakan kartu-kartu itu memiliki blanko di baris nama dan tanggal lahir, produsen vaksinya, nomor lot vaksin, serta tanggal dan tempat penyuntikan dilakukan, serta juga logo dari CDC di sudut kanan atas. Tetapi kartu-kartu itu memiliki kesalahan ejaan, kata yang tidak lengkap, kesalahan ketik, dan diimpor oleh sebuah entitas bukan CDC atau medis.
Badan itu mengatakan, tidak ada upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan apa yang ada di dalam paket itu.
Temuan ini datang selagi semakin banyak bisnis dan tempat hiburan mensyaratkan bukti vaksinasi untuk masuk. Kota New York minggu ini akan mulai memberlakukan mandat vaksinnya untuk bar, restoran dan tempat publik lainnya.
FBI sudah memperingatkan publik bahwa membeli, menjual, atau menggunakan kartu vaksinasi COVID 19 palsu merupakan kejahatan. Hal ini bisa digolongkan sebagai penggunaan tanpa otorisasi sebuah lambang badan pemerintah, seperti Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC atau Departemen Kesehatan AS, dan pelanggar bisa dikenakan denda atau lima tahun penjara. [jm/em]