Pihak berwenang Irak mengatakan sejumlah bom mobil meledak di beberapa lokasi di Baghdad, menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai sekitar 100 lainnya.
Serangan hari Minggu itu menghantam sejumlah pasar terbuka dan kawasan yang didominasi warga Syiah di sekitar ibukota Irak.
Distrik warga Syiah – Sadr City – merupakan salah satu yang paling parah, dimana tiga bom mobil meledak di kota itu. Lainnya menarget distrik Ameen, Habibiya, Husseiniya, Kamiliya dan Karrada. Pihak berwenang berhasil menjinakkan sedikitnya satu bom yang ditanam.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas peledakan-peledakan itu. Militan minoritas Sunni yang terkait Al-Qaeda telah melakukan serangan-serangan serupa pada masa lalu, menarget mayoritas Syiah sebagai upaya memicu kembali konflik sektarian di Irak dan melemahkan kepercayaan pada pemerintah yang dipimpin Syiah.
Sejauh ini serangan-serangan di Irak bulan ini telah menewaskan sedikitnya 100 orang, termasuk kepala akademi inteljen militer Irak. Brigadir Jendral Ali Aouni dan dua pengawal pribadinya tewas hari Sabtu akibat bom bunuh diri di kota Tal Afar – Irak Utara.
Gelombang aksi kekerasan ini bertepatan dengan krisis politik yang telah mengganggu pemerintah Irak dengan sengketa diantara faksi-faksi sektarian dan menekan lewat berbagai demonstrasi selama dua bulan ini di daerah-daerah yang didominasi warga Sunni.
Banyak warga Sunni menuding Perdana Menteri Nouri Al-Maliki – yang warga Syiah – sedang meminggirkan dan mendiskriminasi komunitas mereka.
Distrik warga Syiah – Sadr City – merupakan salah satu yang paling parah, dimana tiga bom mobil meledak di kota itu. Lainnya menarget distrik Ameen, Habibiya, Husseiniya, Kamiliya dan Karrada. Pihak berwenang berhasil menjinakkan sedikitnya satu bom yang ditanam.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas peledakan-peledakan itu. Militan minoritas Sunni yang terkait Al-Qaeda telah melakukan serangan-serangan serupa pada masa lalu, menarget mayoritas Syiah sebagai upaya memicu kembali konflik sektarian di Irak dan melemahkan kepercayaan pada pemerintah yang dipimpin Syiah.
Sejauh ini serangan-serangan di Irak bulan ini telah menewaskan sedikitnya 100 orang, termasuk kepala akademi inteljen militer Irak. Brigadir Jendral Ali Aouni dan dua pengawal pribadinya tewas hari Sabtu akibat bom bunuh diri di kota Tal Afar – Irak Utara.
Gelombang aksi kekerasan ini bertepatan dengan krisis politik yang telah mengganggu pemerintah Irak dengan sengketa diantara faksi-faksi sektarian dan menekan lewat berbagai demonstrasi selama dua bulan ini di daerah-daerah yang didominasi warga Sunni.
Banyak warga Sunni menuding Perdana Menteri Nouri Al-Maliki – yang warga Syiah – sedang meminggirkan dan mendiskriminasi komunitas mereka.