Beijing, Sabtu (4/2), menuding media dan para politisi Amerika Serikat (AS) memanfaatkan tuduhan Washington bahwa China menerbangkan balon mata-mata di atas barat laut negeri Paman Sam.
Insiden balon tersebut mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk membatalkan rencana lawatannya ke Beijing pada Jumat (3/2).
Beberapa saat sebelum lawatan dibatalkan, China mengeluarkan pernyataan penyesalan terkait insiden balon. Pemerintah menyalahkan angin yang mendorong balon mata-mata -yang disebut Beijing sebagai pesawat sipil- ke wilayah udara AS. Lawatan Blinken ke China sendiri bertujuan meredakan ketegangan antara kedua negara.
Kementerian Luar Negeri China, Sabtu (4/2), merilis pernyataan lain yang membahas pembatalan kunjungan Blinken.
BACA JUGA: AS Tunda Kunjungan Blinken ke China pasca Penemuan Balon Mata-mata
"China ... tidak pernah melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," katanya.
"Beberapa politisi dan media di Amerika Serikat menggunakan insiden (balon) sebagai dalih untuk menyerang dan mencoreng China,” ujarnya.
Kementerian menegaskan bahwa menjaga saluran komunikasi di semua tingkatan itu penting, terutama dalam menghadapi beberapa situasi tak terduga dengan cara yang tenang dan dapat diandalkan.
China juga mengomentari rencana perjalanan Blinken ke Beijing, yang semula akan dimulai pada Minggu (5/2) dan telah dipublikasikan secara luas di AS: "Faktanya, baik China maupun Amerika Serikat tidak mengumumkan kunjungan apa pun. Ini adalah keputusan Amerika Serikat sendiri untuk merilis informasi yang relevan dan kami menghormatinya." [ah/ft]