China, Rabu (1/7), menuntut Washington untuk berhenti menindas perusahaan-perusahaan China setelah Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS menyatakan dua perusahaan pemasok peralatan telekomunikasi China, Huawei dan ZTE, sebagai ancaman keamanan nasional.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, FCC, Selasa (30/6) memblokir kedua perusahaan itu dari kemungkinan menerima subsidi dari pemerintah AS sebagai bagian dari usaha membatasi akses mereka ke pasar AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menuduh Washington menyalahgunakan kewenangan negara untuk menyulitkan perusahaan-perusahaan China tanpa bukti. “Kami sekali lagi mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menyalahgunakan konsep keamanan nasional, secara sengaja mendiskreditkan China dan tanpa alasan yang jelas menindas perusahaan-perusahaan China,” katanya.
FCC mengatakan, Huawei dan ZTE dikontrol Partai Komunis yang berkuasa di China, dan mereka kemungkinan memfasilitasi operasi intelijen China. Huawei dan ZTE membantah tuduhan AS itu.
Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, mengatakan tahun lalu ia menolak tuntutan pemerintah untuk mengungkap rahasia-rahasia pelanggannya meskipun ada UU yang mengharuskan perusahaan-perusahaan China bekerja sama dengan dinas-dinas intelijen.
BACA JUGA: AS Pertimbangkan Larang 4 Perusahaan Telkom ChinaFCC mengatakan dana bantuan sebesar 8,3 miliar per tahun yang disebut Universal Service Fund, yang dialokasikan untuk menyubsidi perusahaan-perusahaan penyediaan layanan komunikasi di AS saat membeli peralatan mereka, tidak bisa digunakan untuk transaksi dengan Huawei dan ZTE.
FCC menganggap Huawei dan ZTE sebagai risiko keamanan nasional, kata ketua FCC Ajit Pai, lewat sebuah pernyataan. Keputusan baru FCC ini umumnya hanya mempengaruhi para penyedia layanan komunikasi berskala kecil dan beroperasi di pedesaan. Perusahaan-perusahaan komunikasi besar AS tidak menggunakan peralatan dari China.
FCC sebelumnya juga menghalangi akses Huawei dan ZTE untuk menikmati subsidi-subsidi lain pemerintah AS. [ab/uh]