Taur Matan Ruak, mantan pemimpin kemerdekaan telah memenangkan pemilu presiden Timor Leste.
Para pejabat pemilu mengumumkan hari Selasa bahwa Ruak memenangkan pemilu presiden putaran kedua dengan perolehan 61 persen dari seluruh suara yang masuk, dibandingkan dengan pesaingnya, Francisco Guterres, yang dikenal sebagai 'Lu Olo' dengan perolehan 38 persen. Guterres sedikit mengungguli Ruak dalam pemilu presiden putaran pertama bulan lalu.
Hasil pemilu tersebut harus diperiksa oleh pengadilan banding sebelum secara resmi diumumkan.
Ruak, seorang mantan kepala angkatan bersenjata yang telah berjanji akan memberlakukan wajib militer, akan menggantikan Jose Ramos-Horta, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian karena perannya dalam perang kemerdekaan negara itu. Ramos-Horta menduduki tempat ketiga dalam pemungutan suara putaran pertama.
Jabatan kepresidenan pada umumnya adalah sebagai lambang, tetapi memiliki pengaruh moral yang signifikan selagi Timor Leste mendekati ulang tahun ke-10 kemerdekaan. Jika pemilihan parlemen bulan Juli berhasil, 400 tentara penjaga perdamaian PBB diperkirakan akan meninggalkan negara itu sebelum akhir tahun ini.
Hasil pemilu tersebut harus diperiksa oleh pengadilan banding sebelum secara resmi diumumkan.
Ruak, seorang mantan kepala angkatan bersenjata yang telah berjanji akan memberlakukan wajib militer, akan menggantikan Jose Ramos-Horta, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian karena perannya dalam perang kemerdekaan negara itu. Ramos-Horta menduduki tempat ketiga dalam pemungutan suara putaran pertama.
Jabatan kepresidenan pada umumnya adalah sebagai lambang, tetapi memiliki pengaruh moral yang signifikan selagi Timor Leste mendekati ulang tahun ke-10 kemerdekaan. Jika pemilihan parlemen bulan Juli berhasil, 400 tentara penjaga perdamaian PBB diperkirakan akan meninggalkan negara itu sebelum akhir tahun ini.