Musim liburan ini akan menjadi lebih mahal karena tantangan logistik yang disebabkan oleh pandemi mempengaruhi pasokan makanan di Amerika. Thanksgiving, hari libur yang direncanakan selama berbulan-bulan oleh para petani dan produsen, tahun ini diproyeksikan akan menguras kantong orang Amerika lebih banyak dari biasanya.
Harga jagung yang mahal telah menaikkan biaya makanan untuk kalkun. Produsen aluminium, yang produknya digunakan untuk membungkus sisa makanan pasca-Thanksgiving, sedang berjuang untuk mengirimkan pesanan.
"Di dunia yang saling terhubung ini, kekurangan tenaga kerja, biaya pengiriman yang lebih tinggi, dan ganggunan rantai pasokan menaikkan harga-harga barang keperluan Thanksgiving," kata Wendy White, pakar rantai pasokan dan manajer proyek di Georgia Tech's Georgia Manufacturing Extension Partnership.
BACA JUGA: Makna Tradisi Thanksgiving bagi Diaspora Indonesia di Tengah Pandemi“Kita memiliki pasar global yang besar, dan mengirimkan sesuatu dari belahan dunia lain menjadi sangat mudah bagi kita pada zaman sekarang ini,” kata White dalam sebuah wawancara dengan Pusat Berita Georgia Tech. “Sekarang, kita menyaksikan kemacetan di segmen pengiriman dan logistik pasokan makanan kita, dan tampak jelas bagaimana kita terkadang bergantung pada impor tersebut.”
Dalam survei tahunannya yang diterbitkan 18 November, Federasi Biro Pertanian Amerika mengatakan biaya makanan pokok Thanksgiving tahun ini telah meningkat 14% dari tahun lalu.
Menurut hasil rata-rata survei organisasi terhadap rantai grosir di seluruh AS, sepuluh orang yang menikmati kalkun, kentang, saus cranberry, sayuran dan roti gulung serta kue pai labu dengan krim untuk makan malam biayanya $53,31, atau sekitar $6 per orang pada Thanksgiving ini.
Hidangan utama — kalkun beku seberat 7 kilogram — lebih mahal $4,60 daripada tahun lalu, tetapi prediksi Biro Pertanian bisa berkurang menjelang 25 November. Menurut Biro Pertanian, para pemantau harga kantor itu mulai memantau kalkun pada akhir Oktober, sebelum pedagang mulai menawarkan potongan harga untuk bahan pokok Thanksgiving, dan mereka tidak memperhitungkan diskon dari kupon.
"Biasanya, harga kalkun turun pada musim ini dan harga grosir rata-rata sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dari harga eceran rata-rata," kata Juru Bicara Departemen Pertanian AS Paige Blanchard. "Orang berpendapat bahwa harga jual kalkun adalah harga yang paling mewakili," tulis seorang juru bicara melalui email.
Meskipun demikian, ekonom senior Biro Pertanian Veronica Nigh mencatat inflasi yang disebabkan oleh pandemi, gangguan rantai pasokan, dan perubahan perilaku konsumen kemungkinan akan menaikkan harga barang-barang keperluan Hari Thanksgiving. [my/lt]