Belarus, pada Senin (19/8), mengatakan telah mengirim pesawat, pasukan pertahanan udara dan persenjataan ke wilayah perbatasannya dengan Ukraina, sehari setelah Presiden Alexander Lukashenko mengatakan ia telah mengerahkan hampir sepertiga kekuatan bersenjata negaranya ke kawasan itu.
“Kelompok tersebut telah ditingkatkan secara signifikan, dan sekarang ini mereka bertugas di perbatasan selatan negara kita,” kata Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Belarus Mayjen Andrei Lukyanovich kepada lembaga siaran pemerintah CTV.
Pesawat, kekuatan rudal antipesawat, dan pasukan radioteknis dikerahkan ke perbatasan, kata Lukyanovich, menurut salinan yang disediakan di situs web CTV.
BACA JUGA: Meski Potong Dana Bantuan, Jerman Tegaskan Komitmen bagi UkrainaBeberapa hari setelah serangan mendadak Ukraina ke wilayah Rusia, Lukashenko, sekutu loyal Presiden Vladimir Putin, menuduh Kyiv melakukan kebijakan agresif dan mengirim lebih dari 120 ribu tentaranya ke wilayah perbatasan dengan Belarus.
Ukraina mengatakan tidak melihat peningkatan pasukan Belarus di perbatasan dan menyebut pernyataan Lukashenko sebagai “retorika” yang bertujuan membuat senang Putin, yang menggunakan Belarus sebagai tempat meluncurkan invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.
Moskow menyebut perang itu sebagai “operasi militer khusus.” Kyiv dan sekutu-sekutunya mengatakan ini merupakan upaya imperialis yang tidak beralasan untuk merebut tanah. Perang itu telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang Ukraina mengungsi, dan membuat kota-kota hancur menjadi puing-puing. Lukyanovich mengatakan kepada CTV bahwa Belarus juga mengharapkan kiriman pesawat militer lebih banyak lagi dari Moskow tahun ini dan bahwa Minsk berupaya keras untuk memperkuat sistem antidronenya. [uh/ka]