Kepala pusat krisis pemerintah, Paul Van Tigchelt, mengatakan kepada televisi RTFB, informasi intelijen menunjukkan para teroris asing di Suriah ingin kembali, “tidak hanya ke Belgia, tetapi ke Eropa untuk melakukan serangan.”
Belgia mempertahankan peringatan terornya pada tingkat tertinggi kedua sebulan setelah bom bunuh diri menewaskan 32 orang di Brussels. Tigchelt mengatakan ancaman teroris ke negara tersebut “masih dianggap serius, gawat, dan mungkin akan terjadi.”
Penyelidikan terhadap serangan 22 Maret yang diklaim oleh militan ISIS terus berlanjut di tengah keamanan yang ketat di bandara, stasiun kereta api, dan PLTN di negara itu. [lt]