Pihak berwenang di Belgia, Kamis (22/6) menyatakan polisi telah menahan empat orang yang terkait dengan investigasi mengenai serangan bom yang gagal di sebuah stasiun kereta di Brussels.
Kantor jaksa federal menyatakan penahanan tersebut merupakan bagian dari penggerebekan di Brussels, termasuk di kawasan Molenbeek. Tidak ada rincian mengenai bagaimana keempat orang itu mungkin terkait serangan tersebut.
Juru bicara kantor jaksa Eric Van der Sypt sebelumnya mengidentifikasi tersangka dalam serangan hari Selasa itu sebagai warga keturunan Maroko berusia 36 tahun yang berinisial OZ, yang mungkin mendukung kelompok militan ISIS.
Tersangka sebelumnya tidak pernah terkait dengan terorisme. Tetapi Van der Sypt menyatakan para penyelidik menemukan indikasi bahwa ia bersimpati kepada organisasi teroris ISIS.
Bahan kimia dan berbagai bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat bom ditemukan di rumahnya, di mana tersangka mungkin membuat bom, kata Van der Sypt. Bahan peledak yang disembunyikan di sebuah koper itu gagal meledak sepenuhnya dan tidak mencederai seorang pun.
Penyerang, yang ditembak tentara, tewas di tempat kejadian.
Brussels dalam kesiagaan tinggi selama lebih dari 18 bulan sejak militan ISIS yang berbasis di kota itu melancarkan serangan-serangan di Paris yang menewaskan 130 orang pada November 2015. Pada Maret tahun lalu, serangan-serangan terhadap bandara Brussels dan stasiun metro di kota itu menewaskan 32 orang.
Aksi dua pelaku serangan bom bunuh diri menewaskan 16 orang di bandara Brussels, dan tidak lama kemudian serangan bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek di Brussels menewaskan 16 lainnya pada 22 Maret. [uh/ab]