Pemimpin oposisi Australia Anthony Albanese mengatakan Rabu (18/5), ia akan mulai membangun kembali kepercayaan internasional terhadap negaranya jika memenangkan pemilihan akhir pekan ini dan menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin AS, India dan Jepang di Tokyo hanya tiga hari kemudian.
Albanese mengatakan akan “sepenuhnya konsisten'' dengan pemerintahan saat ini tentang persaingan strategis China di kawasan itu jika menghadiri KTT aliansi strategis Indo-Pasifik yang dikenal sebagai Quad pada hari Selasa. Namun, katanya, ia akan mengambil sikap berbeda terkait iklim. Ia mengatakan Australia telah ditempatkan seolah sebagai anak nakal yang sedang dihukum dalam negosiasi perubahan iklim PBB karena menolak mengadopsi target pengurangan emisi yang lebih ambisius pada konferensi November. Ia ingin mengubah itu.
“Salah satu cara kita untuk meningkatkan posisi kita di kawasan ini, dan khususnya di Pasifik,adalah dengan menanggapi perubahan iklim secara serius,'' kata Albanese kepada National Press Club. Pemerintahan Presiden Joe Biden dan Australia “akan memiliki hubungan yang lebih kuat karena pandangan kita yang sama tentang perubahan iklim dan peluang yang diwakilinya,'' kata Albanese.
BACA JUGA: Pemimpin QUAD: Situasi Ukraina Tidak Boleh Terjadi di Indo-Pasifik
Perdana Menteri Scott Morrison, Rabu, tidak mengatakan siapa yang mungkin mewakili Australia untuk KTT Quad di Tokyo. Morrison mengatakan ada kesepakatan terkait pemilu, tetapi tidak merinci bagaimana kesepakatan itu berlaku jika pemenang pemilu tidak bisa segera ditetapkan.
Albanese mengatakan, jika ia menang, ia akan dilantik sebagai perdana menteri segera pada hari Minggu atau Senin untuk bisa menghadiri KTT itu.
Pakar hukum konstitusi Universitas Sydney Anne Twomey mengatakan Morrison harus mengundurkan diri terlebih dahulu sebagai perdana menteri sebelum Gubernur Jenderal David Hurley bisa melantik Albanese.
Albanese menyalahkan Morrison atas rangkaian hubungan internasional Australia yang rusak. Ia mengatakan Morrison mengelabui Amerika Serikat dengan menyatakan bahwa rencana AS menyediakan Australia armada kapal selam bertenaga nuklir telah mendapat dukungan dari Partai Buruh, partainya Albanese. Faktanya, Partai Buruh tidak diberitahu tentang rencana itu sampai sehari sebelum diumumkan pada September.
Albanese juga menuduh Morrison membocorkan pesan teks pribadi dari Emmanuel Macron ke media untuk mendiskreditkan keluhan presiden Prancis itu bahwa Australia tidak memberi peringatan bahwa kontrak kapal selam Prancis akan dibatalkan.
Pada November, Duta Besar Prancis untuk Australia Jean-Pierre Thebault menggambarkan kebocoran itu sebagai sikap tidak terpuji pemerintah Australia. Ia juga memperingatkan para pemimpin dunia lainnya bahwa komunikasi pribadi mereka dengan pemerintah Australia dapat dijadikan senjata dan digunakan untuk melawan mereka.
Partai Buruh juga menggambarkan pakta keamanan baru China dan Kepulauan Solomon sebagai kegagalan kebijakan luar negeri terburuk Australia di Pasifik sejak Perang Dunia II. [ab/ka]