Bencana Terkait Iklim di AS Jadikan 2022 Tahun Termahal Ketiga

Seorang guru tampak mengeringkan buku-buku yang terendam selama badai Ian melanda La Coloma, Provinsi Pinar del Rio, Kuba, pada 5 Oktober 2022. (Foto: AP/Ramon Espinosa)

Sebanyak 18 bencana akibat cuaca dan iklim terjadi di Amerika Serikat pada tahun lalu. Dengan kerugian masing-masing bencana melebihi $1 miliar, kondisi tersebut menjadikan 2022 sebagai tahun termahal ketiga dalam catatan yang mencakup lebih dari 40 tahun, kata laporan federal pada Selasa (10/1).

Jumlah bencana yang terjadi pada tahun lalu juga merupakan yang tertinggi ketiga dalam sejarah, menurut laporan Assessing the U.S. Climate in 2022 oleh National Centers for Environmental Information.

Kedua lembaga mencatat bahwa sepanjang 2022 telah terjadi enam badai hebat, tiga siklon tropis, tiga peristiwa hujan es, dua tornado, dan masing-masing satu bencana kekeringan, banjir, badai musim dingin, dan kebakaran hutan. Total kematian yang diakibatkan oleh bencana tersebut mencapai 474 orang.

BACA JUGA: PBB Upayakan Bantuan $16 Miliar untuk Pemulihan Pasca Banjir di Pakistan

Badai Ian, yang melanda Florida pada September, disebut sebagai badai termahal ketiga dalam 43 tahun, menelan biaya sebesar $112,9 miliar. Sedangkan kekeringan dan gelombang panas yang terjadi di bagian barat-tengah Amerika juga merupakan salah satu kekeringan yang mencatat kerugian lebih mahal yang mencapai $22,2 miliar.

Di seluruh dunia, tiga dari bencana termahal dekade ini, termasuk Badai Ian, terjadi pada 2022.

Pada konferensi iklim PBB di Mesir, COP27, negara-negara mencapai kesepakatan penting tentang dana kerugian dan kerusakan. Dana itu akan membantu negara-negara miskin mengatasi bencana terkait iklim, tetapi belum ada rincian lebih lanjut tentang jumlah dana tersebut. [ka/rs]