Bentrokan antar faksi pemberontak yang saling bersaing di Suriah timur menewaskan sedikitnya 62 pejuang dalam beberapa hari terakhir.
Kelompok pemantau Suriah mengatakan bentrokan hebat antar faksi pemberontak yang saling bersaing di Suriah timur menewaskan lebih 60 pejuang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka dalam beberapa hari ini.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan pemberontak dari kelompok pecahan al-Qaida yaitu ISIL bertempur melawan Front Nusra memperebutkan kontrol atas wilayah yang mereka rebut sebelumnya dari pasukan pemerintah Suriah.
Observatory mengatakan rangkaian bentrokan dalam empat hari ini telah menewaskan 62 pejuang dan memaksa warga sipil mengungsi dari kota Abreeha dan al-Busarayah di propinsi penghasil minyak Deir al-Zor.
Kedua kelompok pemberontak itu sudah sering bentrok memperebutkan posisi-posisi strategis di propinsi itu, yang berbatasan dengan Irak.
Paling tidak 150.000 orang telah tewas dalam perang saudara di Suriah, yang diawali gelombang demonstrasi pada Maret 2011 menentang Presiden Bashar al-Assad.
Hari Minggu, Mahkamah Konstitusi Agung Suriah mengumumkan Assad dan dua calon lainnya akan bersaing dalam pemilihan presiden 3 Juni. Presiden berkuasa itu akan berhadapan dengan dua anggota parlemen Hassan bin Abdullah al-Nouri dan Maher Abdul-Hafiz Hajjar.
Mahkamah itu mengatakan hanya tiga dari ke-24 pendaftar memenuhi persyaratan hukum untuk bersaing dalam pemilu, yang diperkirakan akan dimenangkan Assad.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan pemberontak dari kelompok pecahan al-Qaida yaitu ISIL bertempur melawan Front Nusra memperebutkan kontrol atas wilayah yang mereka rebut sebelumnya dari pasukan pemerintah Suriah.
Observatory mengatakan rangkaian bentrokan dalam empat hari ini telah menewaskan 62 pejuang dan memaksa warga sipil mengungsi dari kota Abreeha dan al-Busarayah di propinsi penghasil minyak Deir al-Zor.
Kedua kelompok pemberontak itu sudah sering bentrok memperebutkan posisi-posisi strategis di propinsi itu, yang berbatasan dengan Irak.
Paling tidak 150.000 orang telah tewas dalam perang saudara di Suriah, yang diawali gelombang demonstrasi pada Maret 2011 menentang Presiden Bashar al-Assad.
Hari Minggu, Mahkamah Konstitusi Agung Suriah mengumumkan Assad dan dua calon lainnya akan bersaing dalam pemilihan presiden 3 Juni. Presiden berkuasa itu akan berhadapan dengan dua anggota parlemen Hassan bin Abdullah al-Nouri dan Maher Abdul-Hafiz Hajjar.
Mahkamah itu mengatakan hanya tiga dari ke-24 pendaftar memenuhi persyaratan hukum untuk bersaing dalam pemilu, yang diperkirakan akan dimenangkan Assad.