Pasukan Filipina terlibat bentrokan dengan kelompok gerilyawan Muslim yang bersekutu dengan ISIS di wilayah selatan negara itu, menewaskan dua tentara dan 10 militan, kata sejumlah pejabat militer, Kamis (30/7).
Menurut mereka, pasukan infantri menyerbu sebuah kamp terpencil milik Daulah Islamiyah, Rabu (30/7), yang terletak dekat kota Datu Salibo di provinsi Maguindanao. Aksi itu memicu baku tembak.
Juru bicara militer regional Letnan Kolonel Dingdong Atilano mengungkapkan, bentrokan itu berlangsung lama karena kelompok militan yang dikepung mendapat bantuan dari sejumlah anggota mereka yang berada di kawasan-kawasan yang tidak jauh dari kamp tersebut.
Atilano mengatakan, dua tentara tewas dan 13 lainnya sedikit terluka dalam bentrokan dengan kelompok militan yang dipimpin Hassan Indal itu.
Kebanyakan militan yang bergabung dengan Indal adalah mereka yang memisahkan diri dari kelompok separatis Muslim terbesar negara itu, Front Pembebasan Islam Moro. Para pemimpin kelompok itu kini membantu mengawasi sebuah kawasan otonomi baru Muslim setelah menandatangani kesepakatan perdamaian dengan pemerintah pada 2014.
Kelompok-kelompok bersenjata yang lebih kecil, termasuk Daulah Islamiyah dan Abu Sayyaf, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Filipina, terus berperang melawan pemerintah di wilayah selatan Filipina. [ab/uh]