Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Minggu (12/4) sore, menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa mendalam atas meninggalnya tiga personel Polri dalam insiden bentrokan di Kasonaweja, Mambramo Raya, Papua, sehari sebelumnya.
Ia juga mengatakan siap menindak tegas prajuritnya jika terbukti bersalah, sesuai hukum yang berlaku.
Herman menyampaikan hal itu usai menerima ketiga jenazah personel Polri.dan dua korban luka-luka, Minggu (12/4), di Pangkalan Udara Silas Papare, Sentani, Jayapura, Papua.
“Atas kejadian ini, saya mewakili seluruh prajurit di Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan permohonan maaf dan ikut berdukacita bagi saudara-saudara kita yang sudah mendahului, dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran,” ujar Herman kepada pada para wartawan.
Dia menegaskan TNI sudah menurunkan tim investigasi dan akan segera mengambil tindakan hukum.
“Apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena miskomunikasi, tetapi bukan berarti selesai. Tindakan hukum tetap berjalan untuk kita tegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Pengeroyokan Berujung Bentrok
Sedikitnya tiga personel polisi tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan di Kasonaweja-Mamberamo Raya, antara prajurit Pospam Satgas Yonif 755/Yalet di Kasonaweja dan personel Polres Mamberamo Raya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VOA, bentrokan berawal dari peristiwa pengeroyokan seorang personel polisi berinisial PD oleh sekitar sepuluh anggota Satgas Yonif 755 pada Jumat (10/4).
BACA JUGA: Petugas Gabungan Lumpuhkan 2 Anggota Kelompok Pelaku Penembakan di PT Freeport IndonesiaPengeroyokan dilakukan karena PD diduga ingkar janji membayar ongkos sewa motor kepada warga setempat, yang kemudian melapor ke Satgas Yonif 755. Tak terima dengan pengeroyokan itu, pada Sabtu (11/4) sekitar 20 personel polisi, termasuk PD, mendatangi Pospam Satgas Yonif 755 untuk menyelesaikan masalah ini. Beberapa anggota Pospam tidak menerima hal ini dan memukul pimpinan kelompok yang datang itu, dan berujung pada pengejaran dan penembakan.
Menahan Diri
Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw membenarkan tewasnya tiga personel polisi dan dua personel yang luka-luka dalam insiden itu.
Paulus menyesalkan dan menyayangkan terjadinya insiden itu, tetapi menegaskan proses tetap berjalan sesuai prosedur tetap (protap) masing-masing.
“Yang penting langkah utama kita adalah selamatkan dulu korban yang luka dan menangani yang meninggal dunia,” ujar Paulus kepada wartawan di Pangkalan Udara Silas Papare, Sentani, Jayapura, Papua, Minggu (12/4) sore. Paulus ikut menerima jenazah dan korban luka-luka.
Dia juga menegaskan pihaknya sudah meminta para perwira di lapangan untuk menenangkan semua anggotanya agar tidak keluar dari garis komando.
“Mereka yang memiliki senjata, kita tarik sementara. Kita amankan dulu agar tidak terjadi apa-apa,” ujarnya
BACA JUGA: Papua Tingkatkan Status Tanggap Darurat Corona, 2 Lagi MeninggalSementara itu tiga jenazah personel polisi tersebut diberangkatkan dari Jayapura menuju Merauke dan Mappi, Senin (13/4) pagi, untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Upacara pelepasan jenazah dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpau, disaksikan XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, di RS Bhayangkara Polda Papua di Jayapura.
Korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit yang sama.
Saat laporan ini disampaikan, Kapolda dan Pangdam sedang dalam penerbangan ke Kasonaweja untuk meninjau langsung situasi pasca bentrokan. Upaya VOA menghubungi langsung keduanya untuk mendapatkan informasi terbaru belum membuahkan hasil. [em/ft]