Sebuah spanduk bertuliskan selamat datang di TPS coblosan di Becak terpajang di sebuah gang kecil, di seberang jalan Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (17/4). Tenda dan atribut bendera merah putih mewarnai lokasi TPS 10 Cinderejo Lor, Solo Jawa Tengah tersebut. Pernak pernik deretan becak, angkutan tradisional khas Solo itu, memenuhi lokasi TPS yang sudah dipadati para warga yang akan mencoblos di Pemilu 2019.
Deretan becak itu dipasang sebagai bilik suara dan kursi bagi para petugas Pemungutan Suara di TPS itu. Juru bicara TPS 10 Cinderejo Lor, Daryanto, mengatakan nuansa becak diangkat dalam pembuatan TPS itu karena kampung tersebut warganya bekerja sebagai tukang becak maupun jasa penyewaan becak di Solo. Daryanto berharap TPS kreatif ini mampu menggaet minat warga datang ke TPS mengunakan hak pilihnya.
Your browser doesn’t support HTML5
TPS Unik Nuansa Becak-Daryanto
“TPS ini kan kita nuansanya becak. Warga di sini kan banyak yang bekerja sebaga tukang becak atau jasa penyewaan becak. Itu kita manfaatkan untuk pembuatan TPS ini. Becak-becak itu kita pakai untuk tempat bilik suara, juga tempat duduk para petugas KPPS. Biasanya kan meja diatasnya ditaruh kotak sebagai bilik suara nah itu fungsi meja kita gantikan becak.”
TPS unik itupun mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Warga berduyun-duyun mendatangi TPS unik itu untuk menggunakan hak pilihnya. Salah seorang warga, Joko Biyanto, mengaku senang dengan adanya TPS bernuansa becak ini. Biar beda dan tidak membosankan atau tidak kaku, katanya.
Warga-Joho
“Senang ada TPS bernuansa becak ini. Saya baru kali ini mencoblos surat suara di becak. Biasanya kan hanya di di atas meja biasa. TPS ini kali ini beda dan tidak membuat bosan kalau menunggu antrian.”
Tak hanya TPS 10 saja yang menampilkan nuansa unik. TPS 27 Joho Manahan Solo juga menampilkan keunikannya dengan seluruh petugas KPPS berdandan layaknya prajurit kerajaan jaman dulu. Juru bicara petugas TPS tersebut, Ipung mengatakan TPS unik ini untuk menyambut Pemilu 2019 dengan gembira.
TPS Unik-Nuansa Kerajaan Jaman Dulu-Ipung
“TPS kami ini konsepnya untuk mengusung kembali sejarah, jaman dulu. Ini untuk tampil unik menarik minat warga agar datang ke TPS dan mencoblos. Biasanya kan TPS tidak dihias unik, panitia pakai baju atau seragam biasa. Warga datang untuk mencoblos. Kesannya biasa.ini untuk mengingatkan masyarakat sejarah negara ini.”
Pemilu 2019 yang digelar hari ini secara serentak di Indonesia dan sebelumnya juga dilakukan pemungutan suara bagi WNI yang berada di luar negeri. Total jumlah pemilih di Pemilu 2019 ini mencapai 192,8 juta di 800 ribu Tempat Pemungutan Suara TPS dan melibatkan 6 juta petugas TPS.
Pemilu 2019 yang secara serentak digelar untuk memilih Presiden, DPR, DPRD propinsi, DPD, dan DPRD Kabupaten/kota Rabu, 17 April 2019 ini. Pemilu 2019 ini menelan biaya 25,59 Trilyun rupiah. Jumlah tersebut naik 61 persen dibanding anggaran Pemilu tahun 2014 silam sekitar 15,6 Trilyun rupiah. Lonjakan anggaran Pemilu disebabkan adanya pemekaran berbagai daerah, yaitu bertambah 1 propinsi dan 17 kabupaten/kota. [ys/as]