Sebuah topan yang menyapu Filipina, Selasa (3/12), menewaskan sedikitnya 10 orang, dalam jalur pergerakannya yang mencapai ibukota, Manila. Namun berkat persiapan yang lebih baik, termasuk mengeluarkan peringatan siaga melalui ponsel, negara itu berhasil menghindari bencana skala besar.
Topan yang dikenal masyarat internasional sebagai Kammuri, namun di Filipina disebut Tisoy, menghantam Semenanjung Bicol di bagian tenggara Manila dengan kecepatan 208 kilometer per jam, menurut dinas ramalan cuaca Inggris Tropical Storm Risk.
Para pejabat Filipina memperingatkan warga melalui SMS ke ponsel-ponsel mereka, dan media-media penyiaran tradisional, mengenai potensi kerusakan yang diakibatkan topan itu. Media-media di Filipina melaporkan, kantor-kantor pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk mencari tempat perlindungan yang aman, dan lebih dari 200.000 orang mematuhinya. Kantor-kantor itu juga menyediakan pangan darurat bagi keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi.
Topan dan badai tropis secara reguler menghantam Filipina dari Juni hingga akhir tahun. Korban tewas dalam jumlah besar yang diakibatkannya sudah menjadi cerita biasa. Korban tewas yang kali ini diperkirakan sedikitnya hanya 10 orang dipandang banyak pengamat sebagai hasil kesiagaan dan persiapan pihak berwenang yang matang.
Topan Haiyan, saah satu topan terburuk di negara itu, menewaskan lebih dari 6.000 orang pada November 2013. Desember tahun lalu, sebuah topan yang lebih lemah menewaskan sedikitnya 85 orang dan mengakibatkan kerusakan hebat. [ab/uh]