Universitas Georgia di AS mempunyai program penelitian di Costa Rica mengenai perkebunan kopi ramah lingkungan terkait dengan burung, lebah dan pariwisata.
Universitas Georgia adalah salah satu universitas kenamaan di Amerika. Tiga puluh lima ribu mahasiswa kuliah di kampus-kampus utama di Athens, Georgia, dan kampus-kampus yang diperluas di seluruh negara bagian itu. Bidang penelitiannya, antara lain, adalah pertanian.
Universitas Georgia juga mempunyai tempat penelitian di San Luis de Monteverde di Costa Rica. Tempat ini disediakan bagi mahasiswa dan pengunjung yang ingin belajar lebih banyak tentang pertanian dan menjalani gaya hidup ramah lingkungan.
Sebagian mahasiswa mengikuti mata kuliah yang disebut “Kopi: Dari Biji Sampai ke Cangkir”. Kopi adalah salah satu produk yang paling luas diperdagangkan di dunia, dan hasil pertanian terpenting bagi Costa Rica.
Profesor Valeri Peters mengajar mata kuliah itu. Para mahasiswa membantunya meneliti perkebunan kopi di daerah yang disebut Finca la Bella. Para petani di daerah ini menanam kopi secara berkelanjutan, dengan menggunakan cara-cara yang tidak merusak lingkungan.
Kebanyakan perkebunan kopi di Costa Rica juga menanam satu atau dua jenis pohon untuk membantu melindungi tanaman kopi dari sinar matahari. Di Finca la Bella sebagian besar perkebunan memiliki sedikitnya 20 jenis pohon. Banyak petani juga menanam bunga. Kalau banyak bunga dan jenis pohon, akan lebih banyak lebah datang menyerbuki tanaman kopi.
Tanaman kopi bisa melakukan penyerbukan sendiri, tetapi lebah membantu meningkatkannya dan menambah panen.
Profesor Peters bekerja dengan para mahasiswanya mengajar para petani tentang pentingnya lebah dan pohon-pohon serta bunga-bunga. “Banyak petani mengatakan mereka tidak pernah berfikir bahwa lebah mempunyai peranan dalam produksi kopi,” katanya.
Memiliki lebih banyak jenis pohon di kebun kopi juga memberi lebih banyak tempat bagi burung-burung. Kalau petani mempunyai sedikitnya 10 jenis pohon di setiap hektar lahan, mereka bisa menyatakan kopi produksinya sebagai “ramah burung”.
Ini dilakukan oleh Smithsonian Migratory Bird Center di Amerika. Kopi yang ramah burung bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
Universitas Georgia juga membantu para petani di Costa Rica memperbesar penghasilan mereka melalui pariwisata.
Profesor Quint Newcomer yang mengepalai program ini mengatakan, para mahasiswa membantu merancang rute tur melalui perkebunan kopi.
“Para petani ini menjadi guru kami. Mereka berbagi pengetahuan setempat mereka mengenai bagaimana bekerja di lahan dengan cara yang bisa dipertanggung-jawabkan, dan mereka menjadi guru. Tetapi, mahasiswa kami juga bisa membantu memberi gagasan-gagasan dan usul-usul kepada mereka tentang cara memperbaiki usaha mereka. Semakin baik usaha mereka dalam tur itu, semakin banyak orang berminat dan berdatangan,” ujar Profesor Newcomer.
Universitas Georgia di Costa Rica juga berencana meningkatkan jumlah bahan pangan lokal yang dibelinya. Tujuannya adalah membeli sedikitnya 50 persen bahan pangan lokal menjelang tahun 2015.
Kalau pusat penelitian itu memerlukan kayu untuk pembangunan, bisa membeli kayu dari pohon-pohon yang ditanam di kawasan itu tanpa bahan-bahan kimia.
Universitas Georgia juga mempunyai tempat penelitian di San Luis de Monteverde di Costa Rica. Tempat ini disediakan bagi mahasiswa dan pengunjung yang ingin belajar lebih banyak tentang pertanian dan menjalani gaya hidup ramah lingkungan.
Sebagian mahasiswa mengikuti mata kuliah yang disebut “Kopi: Dari Biji Sampai ke Cangkir”. Kopi adalah salah satu produk yang paling luas diperdagangkan di dunia, dan hasil pertanian terpenting bagi Costa Rica.
Profesor Valeri Peters mengajar mata kuliah itu. Para mahasiswa membantunya meneliti perkebunan kopi di daerah yang disebut Finca la Bella. Para petani di daerah ini menanam kopi secara berkelanjutan, dengan menggunakan cara-cara yang tidak merusak lingkungan.
Tanaman kopi bisa melakukan penyerbukan sendiri, tetapi lebah membantu meningkatkannya dan menambah panen.
Profesor Peters bekerja dengan para mahasiswanya mengajar para petani tentang pentingnya lebah dan pohon-pohon serta bunga-bunga. “Banyak petani mengatakan mereka tidak pernah berfikir bahwa lebah mempunyai peranan dalam produksi kopi,” katanya.
Memiliki lebih banyak jenis pohon di kebun kopi juga memberi lebih banyak tempat bagi burung-burung. Kalau petani mempunyai sedikitnya 10 jenis pohon di setiap hektar lahan, mereka bisa menyatakan kopi produksinya sebagai “ramah burung”.
Ini dilakukan oleh Smithsonian Migratory Bird Center di Amerika. Kopi yang ramah burung bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
Universitas Georgia juga membantu para petani di Costa Rica memperbesar penghasilan mereka melalui pariwisata.
Profesor Quint Newcomer yang mengepalai program ini mengatakan, para mahasiswa membantu merancang rute tur melalui perkebunan kopi.
“Para petani ini menjadi guru kami. Mereka berbagi pengetahuan setempat mereka mengenai bagaimana bekerja di lahan dengan cara yang bisa dipertanggung-jawabkan, dan mereka menjadi guru. Tetapi, mahasiswa kami juga bisa membantu memberi gagasan-gagasan dan usul-usul kepada mereka tentang cara memperbaiki usaha mereka. Semakin baik usaha mereka dalam tur itu, semakin banyak orang berminat dan berdatangan,” ujar Profesor Newcomer.
Universitas Georgia di Costa Rica juga berencana meningkatkan jumlah bahan pangan lokal yang dibelinya. Tujuannya adalah membeli sedikitnya 50 persen bahan pangan lokal menjelang tahun 2015.
Kalau pusat penelitian itu memerlukan kayu untuk pembangunan, bisa membeli kayu dari pohon-pohon yang ditanam di kawasan itu tanpa bahan-bahan kimia.