Gubernur bank sentral AS mengatakan terlalu cepat mengurangi berbagai langkah dalam merangsang pertumbuhan ekonomi dapat memperlambat atau menghentikan pemulihan ekonomi.
Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke hari Rabu juga mengatakan kepada para anggota Kongres bahwa berbagai kebijakan saat ini menghasilkan “banyak manfaat signifikan.”
Bank sentral telah berupaya menstimulasi ekonomi Amerika yang lesu lewat beberapa cara, termasuk program pembelian sekuritas yang beragam bernilai 85 miliar dollar per bulan. Jika stimulus ini dihentikan terlalu cepat, ekonomi bisa mandeg atau kembali ke dalam resesi. Bernanke mengatakan jika dijalankan terlalu lama, stimulus bisa mendorong harga saham atau properti ke tingkat yang tidak dapat dipertahankan dan akhirnya menganggu perekonomian.
Bernanke mengatakan bursa tenaga kerja sudah agak membaik, tetapi tingkat pengangguran masih tetap tinggi dan merugikan kondisi keuangan banyak keluarga dan ekonomi Amerika.
Bank sentral Amerika telah berjanji untuk terus menstimulasi ekonomi hingga angka penganguran turun satu persen lagi menjadi 6,5 persen.
Sementara itu di Eropa, Jerman dan Perancis bersiap meluncurkan upaya memerangi masalah pengangguran tinggi di kalangan muda Eropa yang menurut para pejabat di Berlin akan dipusatkan pada upaya melibatkan pengusaha dan menggunakan dana publik yang sudah dijanjikan secara lebih baik.
Tingginya angka pengangguran di kalangan muda telah menjadi masalah mendesak di banyak negara Eropa selagi dampak dikuranginya pengeluaran pemerintah mulai terasa. Angka pengangguran di kalangan usia dibawah 25 tahun di ke-17 negara zona euro adalah 24 persen bulan Maret, dibanding dengan angka pengangguran rata-rata 12,1 persen. Di Yunani, hampir 60 persen usia muda tidak punya pekerjaan.
Banyak rincian atas apa yang akan dihasilkan inisiatif Jerman dan Perancis itu masih tidak jelas. Langkah ini diambil selagi kedua negara itu berada dibawah tekanan – Jerman menghadapi kecaman diluar negeri atas diberlakukannya penghematan besar-besaran guna mengatasi krisis utang Eropa, sementara Perancis sudah masuk resesi.
Masalah terkait lainnya adalah sulitnya perusahaan-perusahaan kecil di beberapa kawasan Eropa untuk memperoleh pendanaan dengan suku bunga yang wajar, meskipun suku bunga bank sentral Eropa kini di tingkat terendah dalam sejarah yaitu 0,5 persen.
Bank sentral telah berupaya menstimulasi ekonomi Amerika yang lesu lewat beberapa cara, termasuk program pembelian sekuritas yang beragam bernilai 85 miliar dollar per bulan. Jika stimulus ini dihentikan terlalu cepat, ekonomi bisa mandeg atau kembali ke dalam resesi. Bernanke mengatakan jika dijalankan terlalu lama, stimulus bisa mendorong harga saham atau properti ke tingkat yang tidak dapat dipertahankan dan akhirnya menganggu perekonomian.
Bernanke mengatakan bursa tenaga kerja sudah agak membaik, tetapi tingkat pengangguran masih tetap tinggi dan merugikan kondisi keuangan banyak keluarga dan ekonomi Amerika.
Bank sentral Amerika telah berjanji untuk terus menstimulasi ekonomi hingga angka penganguran turun satu persen lagi menjadi 6,5 persen.
Sementara itu di Eropa, Jerman dan Perancis bersiap meluncurkan upaya memerangi masalah pengangguran tinggi di kalangan muda Eropa yang menurut para pejabat di Berlin akan dipusatkan pada upaya melibatkan pengusaha dan menggunakan dana publik yang sudah dijanjikan secara lebih baik.
Tingginya angka pengangguran di kalangan muda telah menjadi masalah mendesak di banyak negara Eropa selagi dampak dikuranginya pengeluaran pemerintah mulai terasa. Angka pengangguran di kalangan usia dibawah 25 tahun di ke-17 negara zona euro adalah 24 persen bulan Maret, dibanding dengan angka pengangguran rata-rata 12,1 persen. Di Yunani, hampir 60 persen usia muda tidak punya pekerjaan.
Banyak rincian atas apa yang akan dihasilkan inisiatif Jerman dan Perancis itu masih tidak jelas. Langkah ini diambil selagi kedua negara itu berada dibawah tekanan – Jerman menghadapi kecaman diluar negeri atas diberlakukannya penghematan besar-besaran guna mengatasi krisis utang Eropa, sementara Perancis sudah masuk resesi.
Masalah terkait lainnya adalah sulitnya perusahaan-perusahaan kecil di beberapa kawasan Eropa untuk memperoleh pendanaan dengan suku bunga yang wajar, meskipun suku bunga bank sentral Eropa kini di tingkat terendah dalam sejarah yaitu 0,5 persen.