Pemimpin oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris pada Rabu (15/9) untuk melakukan beberapa pembicaraan.
Setelah pertemuan tersebut, pemimpin prodemokrasi itu kemudian berterima kasih melalui akun media sosial Twitter kepada Prancis atas dukungannya.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs media sosial miliknya, Tsikhanouskaya mengatakan pertemuannya dengan Le Drian membahas beberapa hal termasuk "tekanan lebih lanjut pada rezim untuk mengakhiri kekerasan dan membebaskan tahanan politik."
Honored to be hosted in Paris by 🇫🇷 FM @JY_LeDrian. I thanked 🇫🇷 for the consistent & strong support of Belarus%27 people. We discussed further pressure on the regime to end violence & release polit. prisoners. I asked to support 🇱🇹 & 🇵🇱 in dealing with the regime%27s hybrid attack. pic.twitter.com/4BzYlk7RXs
— Sviatlana Tsikhanouskaya (@Tsihanouskaya) September 15, 2021
Seperti diketahui, protes yang dilakukan selama berbulan-bulan telah mengguncang Belarus setelah deklarasi kemenangan Alexander Lukashenko untuk masa jabatan keenam dalam pemilihan umum pada Agustus 2020.
Pemilu tersebut dikecam oleh pihak oposisi dan negara-negara Barat karena dianggap tidak bebas dan adil.
Pihak berwenang Belarus menanggapi sejumlah demonstrasi oposisi besar-besaran pasca pemilu dengan tindak kekerasan secara masif, termasuk dengan cara memukuli ribuan demonstran dan menangkap lebih dari 35.000 orang. (mg/jm)