Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika akan membela Taiwan secara militer jika China menginvasi pulau yang memerintah sendiri itu. Meski demikian Biden, Senin (14/11) kepada Presiden China, Xi Jinping pada KTT di Bali mengatakan “kebijakan satu-China kita tidak berubah,” yang menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayah Beijing.
Biden, pada konferensi pers setelah bertemu Xi selama 3,5 jam di sebuah hotel resor di Bali, mengatakan AS akan “bersaing keras” dengan China di panggung dunia, namun ia tidak menginginkan konflik dan ingin mengatasi persaingan kedua negara secara bertanggung jawab.
Pemimpin AS ini mengatakan berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di selat yang mengelilingi Taiwan, meskipun Beijing telah menerbangkan jet tempur di dekat wilayah udara pulau itu dalam beberapa bulan terakhir. China juga meluncurkan rudal yang mendarat di perairan terdekat sebagai protes terhadap Taiwan untuk memperotes kunjungan sekutu politik utama Biden, Ketua DPR Nancy Pelosi, pada Agustus.
BACA JUGA: Kemenangan Diplomatik bagi Indonesia, Biden, Xi, Berkumpul di KTT G20"Saya sangat yakin tidak akan ada Perang Dingin baru" dengan China. Saya menjelaskan bahwa kita ingin masalah selat diselesaikan secara damai,” kata Biden.
Meskipun Beijing bersiaga di dekat Taiwan, Biden mengatakan ia tidak percaya "ada upaya segera dari pihak China untuk menyerang Taiwan."
Selama bertahun-tahun, AS telah mengirimkan miliaran dolar bantuan militer ke Taiwan untuk mempertahankan diri bahkan ketika Amerika mengakui kontrol China, yang di AS dikenal sebagai kebijakan "tidak jelas yang strategis".
Biden mengatakan pembicaraannya dengan Xi "terbuka dan jujur" dan kedua pemimpin membahas "niat dan prioritas" negara mereka mengenai berbagai masalah.
“Saya menganggapnya lugas dan tanpa basa-basi” kata Biden tentang Xi. [my/jm]