Pemilik surat kabar The Washington Post Jeff Bezos pada Senin (28/10) membela keputusan surat kabar tersebut untuk tidak lagi mendukung calon presiden AS. Pembelaan Bezos muncul setelah ada laporan bahwa lebih dari 200.000 orang telah membatalkan langganan digital terhadap surat kabar tersebut mereka menyusul keputusan tersebut.
Keputusan tersebut adalah memblokir dukungan bagi Wakil Presiden sekaligus calon dari Partai Demokrat Kamala Harris, kata laporan National Public Radio (NPR), dan banyak orang dalam pesan di situs surat kabar tersebut mengkritik Bezos, miliarder pendiri Amazon.com dan perusahaan roket Blue Origin.
Bezos, dalam sebuah opini yang dirilis pada Senin malam, mengatakan "kebanyakan orang percaya media itu bias" dan Washington Post serta surat kabar lainnya perlu meningkatkan kredibilitas mereka.
Tidak ada kandidat yang diberitahu atau diajak berkonsultasi mengenai keputusan tersebut dan bahwa “tidak ada quid pro quo,” kata Bezos, seraya menambahkan bahwa tidak ada hubungan antara keputusan tersebut dan pertemuan antara kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dan CEO Blue Origin itu pada hari yang sama.
“Dukungan terhadap presiden tidak mempengaruhi skala pemilu,” tulis Bezos.
Your browser doesn’t support HTML5
“Apa yang sebenarnya dilakukan oleh dukungan bagi presiden adalah menciptakan persepsi bias. Persepsi tidak independen. Mengakhiri dukungan bagi presiden adalah keputusan yang berprinsip dan merupakan keputusan yang tepat.”
Pembatalan langganan pada tengah hari itu mewakili sekitar 8% dari sirkulasi berbayar surat kabar tersebut yang mencapai 2,5 juta pelanggan, yang mencakup langganan koran fisik, lapor NPR, yang mengatakan serangkaian kolumnis telah mengundurkan diri dari posisi mereka sebagai bentuk protes.
The Washington Post menolak mengomentari laporan tersebut ketika dihubungi oleh Reuters.
Dalam sebuah postingan pada Jumat, William Lewis, penerbit dan CEO The Washington Post, mengatakan bahwa surat kabar tersebut tidak akan memberikan dukungan terhadap calon presiden pada pemilu 5 November, atau pada pemilu presiden mendatang.
“Kami kembali ke akar kami untuk tidak mendukung calon presiden,” tulis Lewis.
“Keputusan The Washington Post untuk tidak memberikan dukungan pada kampanye presiden adalah sebuah kesalahan besar,” tulis 20 kolumnis dalam sebuah opini di situs web The Post, dan menambahkan bahwa hal tersebut “mewakili pengabaian keyakinan editorial mendasar dari surat kabar yang kita cintai.” [ab/ns]