Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (18/11) mengatakan kepada anggota-anggota Knesset, badan legislatif tertinggi Israel, bahwa presiden terpilih AS Donald Trump telah menyampaikan kekhawatirannya tentang ancaman yang ditimbulkan Iran.
“Dalam percakapan saya dengan presiden terpilih Donald Trump, kami tidak bicara tentang metode operasi, kami tidak mendiskusikan kebijakan (karena) masih ada waktu (hingga) presiden menjabat, tetapi saya dapat mengatakan bahwa kami ‘sepakat’ tentang ancaman Iran,” ujar Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa perundingan gencatan senjata di Lebanon hanya akan tercapai “di bawah tekanan.”
BACA JUGA: Paus Serukan Investigasi untuk Tentukan Apakah Israel Lakukan Genosida di GazaSeorang menteri pemerintah yang dekat dengan Hizbullah mengatakan Lebanon akan menyampaikan “posisi positifnya” terhadap proposal gencatan senjata yang didukung AS pada minggu ini.
Pemerintahan Biden berusaha menghentikan perang antara Israel dan kelompok militan tersebut setelah gagalnya upaya gencatan senjata yang diupayakan selama berbulan-bulan.
Upaya itu untuk membangun kembali zona penyangga PBB di Lebanon selatan yang didirikan setelah perang Israel-Hizbullah pada 2006.
Terdapat sejumlah laporan bahwa Israel mendorong disepakatinya jaminan bahwa mereka dapat terus bertindak secara militer melawan Hizbullah jika diperlukan. Tuntutan ini kemungkinan besar tidak akan diterima oleh Lebanon. [em/ns]