Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Rabu (23/3) berbicara di hadapan parlemen Jepang di mana ia menyampaikan terima kasih atas dukungan awal menentang invasi Rusia ke negaranya. Ia menyerukan agar Jepang berbuat lebih banyak.
Berbicara pada anggota-anggota parlemen Jepang di Tokyo melalui tautan video langsung, pidato pertama oleh seorang pemimpin negara asing dalam sejarah Jepang, Zelenskyy mengatakan Jepang adalah yang pertama di antara negara-negara Asia yang menerapkan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. Dalam acara itu tampak Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bersama Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi duduk di barisan depan.
Jepang telah mengikuti jejak sekutu Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap lembaga dan pejabat keuangan Rusia, serta sekutu-sekutu Presiden Vladimir Putin. Secara teratur Jepang juga mengutuk invasi dan menawarkan bantuan kemanusiaan dan bantuan lain bernilai jutaan dolar bagi Ukraina.
Dalam pidatonya Zelenskyy juga menyerukan embargo terhadap Rusia untuk mengurangi dana bagi tentara negara itu. Ia mengatakan hal ini penting untuk melindungi tentara Ukraina yang berjuang untuk menahan pasukan Rusia.
BACA JUGA: Zelenskyy Peringatkan Kemungkinan Krisis Pangan akibat Perang di UkrainaZelenskyy mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari seribu rudal ke Ukraina, menghancurkan puluhan kota. Mengingat keberadaan beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di negara itu, serangan itu mengancam bencana nuklir.
“Ada empat pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi di tanah kami! Ini adalah 15 unit nuklir dan semua berada di bawah ancaman,” ujar Zelenskyy. Ditambahkannya, pasukan Rusia telah menembakkan tank ke pembangkit nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang mengancam jaringan pipa gas, minyak dan tambang batu bara.
Zelenskyy telah menyampaikan pidato serupa di hadapan parlemen Prancis pada Rabu malam. Sebelumnya ia juga bicara pada parlemen Italia, Uni Eropa, Amerika, Inggris dan Kanada. [em/lt]