Bicara Melalui Telepon, Menlu China dan Arab Saudi Bahas Situasi Timur Tengah

  • Associated Press

Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud berjabat tangan ketika bertemu di Beijing, pada 20 November 2023. (Foto: AP/Andy Wong)

Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, pada Senin (15/4), melangsungkan pembicaraan melalui telepon tentang situasi di Timur Tengah dan hubungan bilateral kedua negara.

Wang, yang juga anggota Biro Politik di Komite Pusat Partai Komunis China, mengatakan China menentang dengan tegas serangan terhadap kawasan kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, yang merupakan pelanggaran serius hukum internasional.

Di saat yang sama, Wang mengatakan China juga mencatat pernyataan Iran bahwa tindakan pembalasannya itu tidak menarget negara tetangga mana pun dan tetap bersedia untuk terus menerapkan kebijakan bertetangga yang baik dan bersahabat.

BACA JUGA: Gedung Putih Sangkal Laporan bahwa Iran “Sengaja Gagalkan” Serangan ke Israel

Situasi saat ini berada di persimpangan, antara meningkatkan ketegangan atau kembali ke keadaan normal, kata Wang.

Ia menambahkan bahwa China menghargai penekanan Arab Saudi untuk menyelesaikan masalah melalui cara-cara diplomatik, dan menyatakan bahwa negaranya bersedia bekerja sama dengan Arab Saudi untuk menghindari eskalasi lebih lanjut akibat konfrontasi di Timur Tengah.

Dampak konflik di Gaza

Wang menegaskan bahwa eskalasi ketegangan saat ini merupakan dampak terbaru konflik di Gaza, dan tugas paling mendesak saat ini adalah menerapkan resolusi 2728 yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, mewujudkan gencatan senjata abadi dan tanpa syarat di Gaza, mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi warga sipil, dan memastikan bantuan kemanusiaan.

Lebih jauh Wang menegaskan solusi yang ditawarkan adalah menerapkan "solusi dua negara" dan mendirikan Negara Palestina yang merdeka, memulihkan hak-hak nasional yang sah bagi rakyat Palestina, dan mewujudkan hidup berdampingan secara damai antara Israel dan Palestina

Untuk itu komunitas internasional harus mengambil tindakan yang lebih proaktif, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, dan mendorong penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional yang lebih besar, lebih berwibawa, dan lebih efektif untuk menetapkan jadwal dan peta jalan untuk mengimplementasikan "solusi dua negara," kata Wang.

BACA JUGA: Apa Selanjutnya yang akan Terjadi Pascaserangan Iran ke Israel?

Ia menggarisbawahi kesediaan China untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Arab Saudi dan melakukan upaya bersama untuk tujuan ini.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal mengatakan Arab Saudi dan China memiliki sikap yang sangat konsisten terhadap situasi terkini di Timur Tengah. Kedua negara mendukung penyelesaian perbedaan melalui dialog dan berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Timur Tengah saat ini dan berharap situasi akan normal kembali. [em/jm]