Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Vietnam pada 10 September untuk menggelar pertemuan dengan pemimpin Partai Komunis yang berkuasa, Nguyen Phu Trong, kata Gedung Putih hari Senin (28/8).
Kunjungan ke Hanoi, yang dijadwalkan setelah KTT G20 selama beberapa hari di India, dilakukan ketika Washington tengah mencoba meredam pengaruh China di Asia Tenggara.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Biden dan para pemimpin di Vietnam akan “mendorong pertumbuhan ekonomi Vietnam yang berfokus pada teknologi dan didorong oleh inovasi,” serta menambah pertukaran pelajar.
Diskusi itu juga akan membahas berbagai cara untuk “memerangi perubahan iklim dan meningkatkan perdamaian, kesejahteraan dan stabilitas di kawasan.”
BACA JUGA: Angkatan Laut AS: 'Perilaku China di Laut China Selatan' Harus DipertanyakanSejak awal Agustus Biden telah mengumumkan rencananya mengunjungi Vietnam. Ia mengatakan, Hanoi “ingin mengubah hubungan kita dan menjadi mitra.”
Selain hubungan dagang yang semakin erat, AS dan Vietnam sama-sama khawatir akan menguatnya China.
Gesekan antara Beijing dan negara-negara Asia Tenggara telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, khususnya dengan Vietnam dan Filipina, terkait klaim maritim China yang luas di Laut China Selatan.
Washington dan Hanoi berjanji pada Apil lalu untuk meningkatkan hubungan diplomatik ketika Menlu AS Antony Blinken mengunjungi negara itu dalam perjalanannya menuju pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Jepang. [rd/lt]