Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraannya yang kedua pada Selasa (7/2) malam waktu AS. Penyampaian pidato tersebut berlangsung di saat masa penting di mana masa jabatan kepresidenannya memasuki paruh kedua. Biden bersiap untuk mempertahankan catatan kinerjanya, meskipun banyak warga AS berpendapat dia hanya mencetak sedikit pencapaian sejauh ini.
Biden sering mengutip ratusan ribu pekerjaan baru yang mengisi lapangan pekerjaan AS. Ia mengesahkan undang-undang untuk memerangi perubahan iklim dan mendanai perbaikan jalan dan jembatan yang rusak, seiring dengan kepemimpinannya dalam koalisi Barat yang memerangi perang Rusia di Ukraina. Namun, jajak pendapat baru dari Washington Post dan ABC News mendapati, 62 persen warga Amerika Serikat berpendapat, dia tidak mencapai "banyak" atau "sedikit atau bahkan tidak sama sekali" dalam dua tahun menjabat.
Biden yang berusia 80 tahun itu tampaknya akan terjun ke dalam kampanye pemilu tahun 2024 untuk meraih masa jabatan kedua. Pidato kenegaraan tahunan ini memberinya forum untuk berbicara kepada Kongres yang terpecah secara politik — di mana pihak oposisi partai Republik sekarang menguasai DPR, meski Demokrat unggul dalam perolehan kursi di Senat - dan mayoritas pemilih AS mengatakan kepada lembaga survei, mereka tidak setuju dengan kinerja Biden.
Hingga Senin (6/2) sore, presiden masih menulis dan merevisi pidatonya dengan penasihat dekatnya, kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre. [ps/jm]