Presiden Joe Biden melihat naskah pidato kenegaraan keduanya dengan rapor yang mengecewakan: jajak pendapat Washington Post dan ABC News terbaru mendapati bahwa 62 persen warga Amerika Serikat berpendapat ia tidak mencetak "banyak pencapaian" atau "hampir tidak menghasilkan apapun" dalam dua tahun pertama menjabat sebagai presiden.
Selasa (7/2) malam menjadi kesempatan Biden untuk tampil di hadapan sesi gabungan Kongres di mana ia akan berusaha meyakinkan orang-orang akan pencapaiannya. Hingga Senin sore, presiden masih menulis dan mengubah pidatonya dengan penasihat dekatnya, kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Biden "akan memiliki kesempatan untuk berbicara langsung kepada rakyat Amerika, bukan hanya Kongres, untuk berbicara tentang apa yang telah dia lakukan selama dua tahun terakhir, dan bagaimana ia melihat masa depan negara ini," kata Jean-Pierre.
Your browser doesn’t support HTML5
Ahli di bidang politik Andrew Seligsohn, yang memimpin organisasi riset nonpartisan Public Agenda, mengatakan Biden perlu membahas apa yang disebut isu soal "mata pencaharian" yang penting bagi kebanyakan orang Amerika, seperti masalah ekonomi. Tetapi kemungkinan besar ia juga akan membahas berbagai masalah, termasuk kebijakan luar negeri, kesehatan masyarakat, reformasi polisi, pengawasan senjata, dan imigrasi.
"Tantangan Biden pada pidato kenegaraan itu adalah menyasar kondisi global sambil juga menampilkan dirinya sebagai pemimpin yang memahami dan siap menghadapi tantangan ekonomi sehari-hari yang dihadapi rakyat Amerika di sini, di rumah," kata Seligsohn dalam sebuah catatan untuk VOA. [ps/rs]