Biden Akui Kerentanan Demokrasi AS pada Pembukaan KTT Demokrasi

Presiden AS Joe Biden berbicara secara virtual dalam Konferensi Demokrasi dari Gedung Putih di Washington, pada 9 Desember 2021. (Foto: AP/Susan Walsh)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui kerentanan negaranya ketika menjadi tuan rumah KTT virtual untuk Demokrasi yang dihadiri para pemimpin dunia, perwakilan masyarakat sipil, dan sektor swasta. KTT tersebut untuk "Menetapkan agenda afirmatif bagi pembaruan demokrasi dan untuk mengatasi ancaman terbesar yang dihadapi demokrasi saat ini melalui aksi kolektif."

“Dalam menghadapi tantangan yang terus menerus dan mengkhawatirkan bagi demokrasi, hak asasi manusia universal, dan seluruh dunia, demokrasi membutuhkan juara,” ujar Biden pada Kamis (9/12), dalam pidato pembukaan acara yang berlangsung selama dua hari itu.

BACA JUGA: Bicara di "US Democracy Summit", Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia pada Demokrasi

“Dan saya ingin menjadi tuan rumah KTT ini karena di Amerika, kita semua tahu bahwa memperbarui demokrasi kita dan memperkuat institusi demokrasi kita membutuhkan upaya terus-menerus.”

Untuk pertama kalinya, Amerika dicap mengalami "kemunduran dalam demokrasi" pada laporan tahun 2021 yang dirilis November lalu oleh Institut Internasional untuk Demokrasi dan Bantuan Pemilihan. Kemunduran tersebut terutama didorong karena tantangan terhadap hasil pemilu 2020, yang memuncak dalam penyerbuan gedung Capitol Hill, pada 6 Januari oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump.

Biden tidak menyebut mantan presiden itu atau upaya pemberontakan pada Januari lalu tetapi mengatakan bahwa demokrasi Amerika adalah perjuangan yang berkelanjutan “untuk memenuhi cita-cita tertinggi kami dan memulihkan perpecahan dan kembali berkomitmen pada gagasan pendirian negara kami yang tertuang dalam Deklarasi Kemerdekaan.” [ka/rs]