Presiden Amerika, Joe Biden bersiap memperingati invasi Rusia ke Ukraina dengan berpidato di Polandia, negara tetangga Ukraina, hari Selasa (21/2). Biden akan menegaskan kembali tekad AS untuk mendukung pertahanan Ukraina "selama diperlukan". Ketegasan disampaikan meskipun fraksi Republik semakin enggan menyetujui bantuan dan dukungan orang Amerika semakin berkurang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, John Kirby mengatakan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, Presiden AS Joe Biden akan memperingati satu tahun perang itu di Polandia.
“Presiden Biden akan menegaskan bahwa Amerika akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, seperti yang sering Anda dengar darinya. Dan pada hari Rabu, Presiden Biden akan bertemu dengan para pemimpin sembilan Bucharest, atau dikenal sebagai B9,” ujar Kirby.
Your browser doesn’t support HTML5
Gedung Putih mengatakan, Biden tidak berencana mengunjungi Ukraina atau bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam lawatan ini, namun para pengamat mengatakan kemungkinan ada pertemuan antara keduanya di Polandia. Keduanya terakhir bertemu pada akhir Desember, ketika Zelenskyy melakukan kunjungan mendadak ke Washington.
Pengamat mengatakan Moskow mengubah konflik itu menjadi perang dalam upaya melemahkan tekad Ukraina dan menguras kesabaran Barat.
Ukraina memanfaatkan bantuan senjata berteknologi tinggi dari Barat. Tetapi Rusia diuntungkan dari besarnya ekonomi, tenaga kerja dan kapasitas produksi pertahanannya.
Direktur Grand Strategy di Quincy Institute, George Beebe melalui Skype mengatakan, “Pada dasarnya kami berusaha mencapai keseimbangan untuk memberi cukup bantuan militer kepada Ukraina, sehingga mereka dapat menyelesaikan perang ini dengan sukses. Namun melakukannya tidak secara sembarangan agar tidak meningkatkan risiko Perang Dunia III seperti yang sering dikatakan Presiden Biden. Itu bukanlah keseimbangan yang mudah untuk dicapai.”
BACA JUGA: Menlu AS Blinken Peringatkan Menlu China Wang Yi agar Tak Bantu Rusia di UkrainaMeskipun masih ada dukungan luas untuk Ukraina di Kongres, sebagian anggota DPR dari fraksi Republik yang kini memegang mayoritas tipis, mempertanyakan dana besar-besaran dari Amerika ke Ukraina hingga $40 miliar untuk bantuan keamanan, ekonomi dan kemanusiaan sejak invasi itu.
Anggota Kongres fraksi Republik dari Montana, Ryan Zinke mengatakan, “Perang ini dibiayai oleh uang pajak rakyat Amerika. Lalu, apa rencana kita, Bapak Presiden? Apakah ini perang tanpa akhir? Apakah kita akan terus memberi persenjataan yang kita tidak tahu persis ke mana atau bagaimana senjata-senjata itu akan digunakan? Sampai kapan?"
Jajak pendapat menunjukkan hampir separuh orang Amerika kini mengatakan, Amerika seharusnya mendesak Ukraina untuk menyelesaikan perdamaian secepat mungkin. [ps/ka]