Presiden Joe Biden membatalkan lawatannya ke Papua Nugini dan Australia pada minggu depan, untuk melanjutkan pembicaraan terkait plafon utang dengan para pemimpin kongres yang diadakan pada Selasa (16/5) di Gedung Putih.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan, presiden akan kembali ke Washington pada Minggu (21/5), setelah menghadiri KTT negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) di Hiroshima, Jepang. Biden akan "kembali melangsungkan pertemuan dengan para pemimpin kongres untuk memastikan bahwa Kongres mengambil tindakan pada tenggat waktunya untuk mencegah gagal bayar utang."
Ketika ditanya apakah ada perubahan dalam rencana presiden dengan mitra sekutunya yang dijadwalkan untuk bertemu, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan selama pengarahan pada Selasa pagi, bahwa para pemimpin negara-negara tersebut akan “memahami bahwa presiden harus memastikan bahwa kami (AS.red) tidak akan gagal bayar.”
Biden berangkat ke Hiroshima pada hari Rabu (17/5). Dari Jepang, ia dijadwalkan melanjutkan lawatannya ke Sydney untuk KTT Quad dan singgah di Port Moresby, Papua Nugini, untuk bertemu dengan para pemimpin Forum Pulau Pasifik. Pertemuan tersebut telah dianggap sebagai peluang untuk memperdalam kerja sama dalam menghadapi tantangan regional dan memajukan kepentingan strategis AS dalam melawan pengaruh China.
Ini bukan pertama kalinya presiden AS melewatkan pertemuan puncak karena perselisihan anggaran di dalam negeri. Barack Obama membatalkan perjalanan untuk menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik di Indonesia dan KTT Asia Timur di Brunei pada 2013 karena penutupan kantor Federal AS akibat ketidaksepakatan anggaran. Bill Clinton juga menarik diri dari pertemuan APEC di Jepang pada tahun 1995, karena sengketa terkait plafon utang. [ps/rs]