Presiden terpilih AS Joe Biden Selasa (17/11) bertemu dengan penasihat keamanan nasionalnya, tetapi bukan dengan analis intelijen pemerintah, sementara Presiden Donald Trump terus menghalangi transisi kepresidenan Partai Demokrat.
Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris sedang membahas masalah global dengan ahli diplomatik, intelijen dan pertahanan mereka, demikian dikatakan pejabat transisi Biden.
Sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik dalam beberapa hari terakhir mengatakan pejabat intelijen pemerintah harus memberi pengarahan kepada Biden menjelang pelantikannya pada 20 Januari, meskipun Trump masih melayangkan gugatan hukum yang sulit akan berhasil untuk mencoba membatalkan proyeksi kemenangan pemilihan Biden dan untuk tetap menjabat selama empat tahun.
BACA JUGA: Penasihat Kemanan Trump Akui Kemenangan BidenAnggota Kongres dari Partai Republik mengatakan memberi Biden "laporan singkat harian kepada Presiden" mengenai penilaian intelijen atas ancaman keamanan nasional terhadap AS di seluruh dunia sangat penting baginya dalam mengambil alih kekuasaan. Mereka mengatakan gugatan hukum Trump yang mengklaim penyimpangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara bisa dilakukan secara bersamaan.
Tetapi Trump berulang kali mengklaim memenangkan pemilihan dan menolak untuk mengaku kalah. Penghitungan suara di masing-masing negara bagian menunjukkan Biden telah memenangkan lebih dari 270 suara mayoritas di Lembaga Pemilihan (Electoral College) yang beranggotakan 538 orang, yang menentukan hasil pemilihan presiden AS, bukan suara perorangan terbanyak nasional.
Pejabat pemilu di seluruh AS telah memberi tahu VOA dan media berita AS lainnya mereka tidak menemukan bukti kecurangan yang meluas, tetapi hanya insiden yang relatif kecil dari kemungkinan penyimpangan suara yang tidak akan cukup untuk membalikkan hasil pemilu, bahkan jika Trump memenangkan gugatan hukumnya.
Agar Biden bisa secara resmi memulai transisi, dengan pengarahan intelijen dan akses luas ke berbagai lembaga pemerintah, kepala Badan Layanan Umum (GSA) harus menandatangani dokumen yang menyatakan Biden memenangkan pemilihan. Trump menghalangi tindakan itu.
Selain bertemu dengan penasihat keamanan nasional, Biden, Selasa menunjuk tujuh pembantu penting untuk staf Gedung Putih dan dua lainnya ditunjuk untuk membantu istrinya, Jill Biden. Minggu lalu, Biden menunjuk ajudan lamanya Ron Klain sebagai kepala staf Gedung Putih.
Penunjukan baru termasuk Steve Ricchetti, seorang ahli strategi politik karir, sebagai penasihat presiden; Anggota Kongres Cedric Richmond dari Louisiana sebagai penasihat senior untuk Biden dan direktur kantor keterlibatan publik Gedung Putih; dan Jennifer O’Malley Dillon, manajer kampanye pemilihan Biden, sebagai wakil kepala staf.
Mike Donilon, seorang pembantu lama Biden, ditunjuk sebagai penasihat senior; Dana Remus, seorang pengacara kampanye Biden, sebagai penasihat presiden; Julie Rodriguez, mantan ajudan Harris, sebagai direktur urusan antar pemerintah Gedung Putih; dan Annie Tomasini, ajudan lama Biden lainnya, sebagai direktur operasi Oval Office, penjaga gerbang kegiatan sehari-hari presiden.
Julissa Reynoso Pantaleon, mantan duta besar AS untuk Uruguay, diangkat sebagai kepala staf Jill Biden. Pembantu lama Biden, Anthony Bernal akan menjadi penasihat senior Jill Biden.
“Staf senior Gedung Putih kami terdiri dari individu-individu yang menunjukkan komitmen presiden terpilih untuk membangun pemerintahan yang terlihat seperti Amerika, memiliki keahlian dalam pemerintahan, dan akan siap bekerja bagi keluarga pekerja pada Hari Pertama,” kata tim transisi Biden. [my/lt]