Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa "jumlah kasus COVID-19 akan terus mengalami peningkatan" dan "minggu-minggu ke depan akan cukup menantang" karena perebakan varian Omicron yang sangat menular.
Komentar itu muncul setelah presiden AS itu bertemu dengan tim respon COVID-19 di pemerintahannya pada Selasa (4/1). Biden mendorong warga Amerika untuk “memanfaatkan perangkat kesehatan yang sudah dimiliki” sekaligus mengemukakan, “Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk tidak divaksinasi.”
Biden juga membahas kekurangan tes saat ini yang membuat frustrasi banyak warga Amerika.
BACA JUGA: Tes COVID Langka Pasca Musim Liburan di AS, Diaspora Indonesia Terpaksa Antre Hingga 7 Jam“Kami sedang melakukan perbaikan,” Biden menambahkan.
Presiden AS itu tidak menerima pertanyaan dari para wartawan.
Amerika Serikat sedang menghadapi lonjakan terburuk kasus virus corona, dengan lebih dari satu juta infeksi dilaporkan terjadi dalam 24 jam, kantor berita Bloomberg melaporkan pada Selasa (4/1).
Biden mendesak sekolah-sekolah agar tetap buka, namun lonjakan infeksi telah mengganggu rencana beberapa distrik sekolah untuk kembali membuka kelas tatap muka.
Sejumlah sekolah di Los Angeles tidak akan melangsungkan pembelajaran tatap muka hingga 11 Januari mendatang dan para siswa diharuskan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 untuk diizinkan masuk ke kawasan sekolah.
Tes negatif juga diperlukan untuk siswa-siswa di Washington, D.C., ketika kelas dimulai kembali pada Kamis (6/1) mendatang.
Sekolah-sekolah di Chicago dan Seattle sangat menganjurkan para pelajar untuk melakukan tes COVID-19 sebelum kembali masuk sekolah, akan tetapi tidak mewajibkannya.
BACA JUGA: FDA Perluas Booster Pfizer untuk Lebih Banyak RemajaLonjakan infeksi juga membuat banyak sekolah tidak mempunyai guru dan staf yang memadai untuk mengadakan kelas tatap muka.
Desember lalu, Biden melakukan upaya terpadu baru untuk memerangi varian omicron virus corona yang melonjak, mengirim sejumlah pekerja layanan kesehatan federal ke rumah-rumah sakit yang kekurangan tenaga, menyiapkan persediaan peralatan medis nasional di seluruh negeri dan mengumumkan rencana untuk menyediakan 500 juta alat tes COVID-19 secara gratis bagi masyarakat Amerika.
Tidak jelas kapan tes baru tersebut dapat tersedia. [mg/ka]