Presiden AS Joe Biden menjanjikan para pemilih kulit hitam pada Selasa (16/7) bahwa ia “berkomitmen penuh” untuk menjadi calon presiden dalam pemilu 5 November mendatang. Dalam pidato politik pertamanya sejak percobaan pembunuhan terhadap capres AS dari Partai Republik, Donald Trump, pada Sabtu (13/7) lalu, Biden tak segan menyerang rekam jejak Trump selama menjabat sebagai presiden.
Biden disambut dengan seruan untuk menjabat “empat tahun lagi” saat berbicara di konvensi tahunan Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Warga Kulit Berwarna (NAACP) di Las Vegas, sebuah pertemuan besar warga kulit hitam Amerika Serikat.
Biden bersyukur bahwa Trump tidak mengalami luka serius dalam kampanyenya di Pennsylvania pada hari Sabtu lalu, tapi ia langsung mengkritik Trump dalam berbagai bidang, termasuk caranya menangani perekonomian selama pandemi COVID-19.
“Izinkan saya mengatakannya kembali, karena Trump berbohong mengenai hal ini: Angka pengangguran warga kulit hitam mencapai rekor terendahnya di bawah pemerintahan Biden-Harris,” ungkap Biden.
BACA JUGA: Pasca Insiden Penembakan, Biden dan Trump Sama-Sama Serukan Persatuan BangsaIa menghardik Trump karena mulanya berpendapat bahwa mantan Presiden Barack Obama bukan warga negara Amerika Serikat, dan karena menyebut istilah “pekerjaan warga kulit hitam” dalam debat pilpres 27 Juni lalu.
“Saya berkomitmen penuh,” ungkap Biden.
Percobaan pembunuhan terhadap Trump pada Sabtu lalu mendorong tim kampanye Biden untuk menghentikan sementara iklan kampanye di televisi, menunda serangan verbal terhadap Trump dan fokus pada pesan persatuan.
Strategi kampanye Biden sebelumnya yaitu untuk fokus melayangkan kritik tajam terhadap Trump sebagai ancaman terhadap demokrasi AS, menyoroti kegagalannya untuk mengakui kekalahan dalam pilpres AS 2020, serta menggarisbawahi status terpidana yang disandangnya.
Kini, tim kampanye Biden mencoba mengkalibrasi ulang pesan mereka agar tidak terlalu provokatif, tapi masih tetap mengontraskan kedua kandidat.
NAACP, yang merupakan organisasi hak sipil tertua dan terbesar di AS, mewakili konstituen utama Partai Demokrat. Meskipun sebagian besar pemilih kulit hitam memilih Biden pada 2020, jajak pendapat menunjukkan penurunan dukungan terhadapnya pada pemilu kali ini. [rd/ab]