Donald Trump mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC, dan Rabu (13/11), ia melakukannya sebagai seorang presiden-terpilih. Ia dan Presiden Joe Biden bertemu di Oval Office, kantor presiden Amerika Serikat, dan memberikan pernyataan singkat kepada satu sama lain di hadapan wartawan sebelum melanjutkan pertemuan.
Biden mengatakan, “(Kami melakukan) segalanya yang kami bisa untuk mengakomodasi kebutuhan Anda, dan kita akan membahas beberapa di antaranya hari ini. Selamat datang, selamat datang kembali.”
Sementara itu, Trump menuturkan, “Terima kasih banyak. Politik itu sulit. Dan, dalam beberapa kasus, dunia politik itu tidak ramah. Tapi hari ini dunia politik sedang baik dan saya sangat menghargainya. [Ini] peralihan [kekuasaan] yang sangat mulus. Ini akan berlangsung semulus-mulusnya, dan saya sangat menghargai itu, Joe.”
Your browser doesn’t support HTML5
Sebelum ke Gedung Putih, pada hari yang sama, Trump mengunjungi Kongres Amerika Serikat, di mana ia disambut oleh Ketua DPR Mike Johnson, yang satu partai dengan Trump. “Mereka dulu sempat menyebut Bill Clinton sebagai ‘si Bocah yang Kembali .’ Kali ini kita punya Raja yang Kembali. Dia [Trump] ini raja, betul begitu?,” serunya.
Sejak memenangkan pilpres pekan lalu, Trump dengan cepat mengumumkan sosok-sosok yang ia calonkan sebagai anggota kabinet. Yang paling menonjol adalah investor dan miliarder keturunan Afrika Selatan, Elon Musk. Trump menunjuk Musk dan mantan kandidat presiden Partai Republik, Vivek Ramaswamy, untuk bersama-sama memimpin entitas eksekutif yang bertujuan untuk memangkas belanja pemerintah federal.
Your browser doesn’t support HTML5
Sejarawan menyebut perkembangan politik Amerika saat ini sangat signifikan.
Melalui Zoom, Jeremi Suri, dosen sejarah di University of Texas, Austin, mengatakan, “Perkembangan ini juga signifikan, karena ketika ia [Trump] meninggalkan Gedung Putih, seperti yang Anda katakan, ia meninggalkannya dengan sejumlah kontroversi. Terpilihnya kembali [Trump] sekarang menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Amerika masih menginginkannya kembali. Hal ini, dalam beberapa hal, merupakan kebangkitan kembali gerakannya dan gagasan yang ia usung.”
Trump akan kembali ke Washington untuk pelantikannya sebagai presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari mendatang. [rd/ab]