Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak, Senin (20/2) ke Ukraina, beberapa hari menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia, dengan mengatakan dia ada di sana untuk “menunjukkan dukungan kami bagi kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah negara.” Ini merupakan kunjungan Biden yang pertama ke zona perang sebagai presiden.
Berbicara bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Mariinsky di Kyiv, Biden mengumumkan bantuan baru AS sebesar $500 juta, termasuk amunisi artileri dan senjata anti-tank. Dia juga mengatakan akan ada sanksi baru AS terhadap Rusia minggu ini. “Satu tahun kemudian, Kyiv (tetap) berdiri. Dan Ukraina bertahan. Demokrasi berjalan,” kata Biden.
Zelenskyy berterima kasih kepada Biden karena telah datang pada saat yang sangat penting bagi Ukraina, dan mengatakan bahwa dia berharap untuk mendiskusikan situasi di medan perang dengan pemimpin AS tersebut.
Sirene serangan udara terdengar di Kyiv dan tempat-tempat lain di Ukraina saat Biden berkunjung, termasuk saat dia dan Zelenskyy mengunjungi katedral di ibu kota.
Biden dan Zelenskyy juga meletakkan karangan bunga di dinding peringatan yang didedikasikan untuk para pahlawan yang gugur akibat konflik.
“Ini adalah peringatan satu tahun invasi Rusia, dan dukungan moral ini dari pemimpin dunia, Biden dan PM Italia yang akan datang… ini merupakan petunjuk nyata bahwa kami tidak sendirian dan mereka tidak melupakan Ukraina, kami berharap dukungan ini akan terus berlangsung pada masa depan,” kata Borys Paliienko (52), penduduk Kyiv.
Misi Biden ke Kyiv, dilakukan sebelum kunjungan ke Warsawa, Polandia, guna menggarisbawahi bahwa AS bersedia terus mendukung Ukraina selama dibutuhkan guna mengusir pasukan Rusia, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan AS dan sekutu untuk Ukraina mulai melemah.
“Biden itu contoh seorang presiden yang tidak takut datang ke Ukraina dan mendukung kami,” komentar Myroslava Renova (23), penduduk Kyiv.
Biden sudah dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke wilayah itu, tetapi jadwal resmi Gedung Putih mengatakan dia tidak akan meninggalkan Washington sampai Senin malam dengan tujuan Polandia.
Jadwal resmi Gedung Putih yang dirilis hari Minggu termasuk pidato Biden pada hari Selasa (21/2) di Warsawa yang menggambarkan upaya AS untuk menggalang dukungan untuk Ukraina dan berisi janji untuk terus berdiri tegak bersama rakyat Ukraina.
Biden juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan para pemimpin kelompok Sembilan negara Bucharest sebelum kembali ke Washington pada hari Rabu.
Perjalanan masa perang pertama Zelenskyy ke luar negari adalah ke Amerika Serikat pada bulan Desember, 2022.
Bagi Zelenskyy, berdiri berdampingan dengan Presiden AS di ibu kota Ukraina merupakan simbolisme yang penting, sementara dia terus mendesak AS dan sekutu-sekutu Eropa agar terus menyediakan persenjataan canggih serta mempercepat jadwal penyerahan bantuan itu. [jm/ka],[lt/ab]