Jajak pendapat terbaru menunjukkan Biden mengungguli Senator dari Vermont, Bernie Sanders, dan banyak pesaing lainnya karena banyak tokoh Demokrat melihat Biden sebagai penantang kuat untuk Presiden Donald Trump tahun depan.
Kontestan terdepan Partai Demokrat Joe Biden membawa kampanye kepresidenannya ke negara bagian penting, New Hampshire, yang memberikan suara awal dalam pemilihan pendahuluan di Amerika.
Dalam kampanye itu, Joe Biden mengatakan, “Mari kita ingat siapa kita. Ini adalah Amerika Serikat. Apa pun yang telah kita tentukan, kita tidak pernah gagal untuk mencapainya. Saya menolak untuk menunda lagi kemungkinan negara ini untuk mengakhiri pemerintahan yang sekarang, pemerintahan ini.”
Biden telah memperbesar keunggulannya dalam jajak pendapat sejak dia memasuki kontes bulan lalu.
Your browser doesn’t support HTML5
Namun dia masih harus menghadapi para kontestan lain di arena Demokrat yang berenergi, termasuk Senator Massachusetts, Elizabeth Warren.
“Kita perlu perubahan besar dan sistemik di negara ini!”
Senator Warren adalah satu di antara beberapa penantang wanita yang juga termasuk Senator New York Kirsten Gillibrand. “Saya tahu saya bisa memenangkan negara-negara bagian seperti Ohio dan Pennsylvania serta Michigan dan Wisconsin, negara-negara bagian yang harus kita menangkan untuk mengalahkan Presiden Trump.”
Lebih dari 20 tokoh kini bersaing dalam kontes untuk memenangkan nominasi Partai Demokrat, termasuk beberapa kandidat minoritas.
Kontestan terakhir yang baru mengumumkan diri adalah Gubernur Montana Steve Bullock. “Saya, Steve Bullock dan saya mencalonkan diri untuk menjadi presiden. Dengan bantuan Anda, kita akan mengambil kembali demokrasi kita,” katanya.
Biden tampaknya menjadi unggulan dalam jajak pendapat karena kalangan Demokrat memandangnya sebagai penantang terkuat bagi Presiden Trump.
Matt Dallek, analis politik dari Universitas George Washington, mengatakan:, “Banyak orang Demokrat berpikir, nomor satu, Trump bisa dikalahkan, dan nomor dua, negara ini dalam kesulitan di bawah kepemimpinan Trump, dan bahwa dia merendahkan sebagian besar negara kita dan itu perlu dihentikan, dan kita perlu melakukan penghentian itu.
Trump tampaknya mengamati kontes Partai Demokrat dan suka meledek Joe Biden dan Senator Bernie Sanders, yang kini berada pada urutan kedua dalam jajak pendapat.
“Kita punya pilihan antara ‘Sleepy Joe’ (‘Joe Pengantuk’) dan 'Crazy Bernie' (‘Bernie Gila’), dan saya siap menghadapi salah satunya. Silakan pilih yang mana dan mari kita mulai pertandingan,” kata Trump.
Banyak tokoh Demokrat menyadari bahwa mengalahkan Trump tidak akan mudah, kata Jim Kessler dari Third Way, lembaga penelitian di Washington, D.C.
“Anda harus mengikuti kampanye ini dengan anggapan presiden adalah favorit karena dia setidaknya memiliki peluang 50-50 untuk menang, dan menurut saya peluang itu mungkin sedikit lebih besar,” kata Jim Kessler.
Biden memiliki karir yang panjang sebagai senator dan kemudian wakil presiden, dengan rekam jejak luas yang dapat diserang oleh lawan, kata Matt Dallek.
Namun, untuk saat ini, Joe Biden unggul dalam persaingan di arena Partai Demokrat, sesuatu yang tidak pernah dicapainya dalam dua kali pencalonannya sebagai presiden. [lt]