Biden Perpanjang Larangan Suaka di Perbatasan AS-Meksiko 

Petugas patroli perbatasan AS menggunakan bus untuk memindahkan para migran di wilayah San Diego, California, pada 6 Juni 2024. (Foto: Reuters/Mike Blake)

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan memperketat larangan suaka di perbatasan AS-Meksiko agar berlaku lebih lama, kata pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Senin (30/9), yang mengisyaratkan keinginan untuk semakin meredam penyeberangan ilegal di perbatasan.

Perubahan yang mulai berlaku selepas Senin tengah malam itu akan memperpanjang pembatasan suaka hingga jumlah penangkapan migran yang menyeberang secara ilegal turun di bawah rata-rata harian 1.500 selama 28 hari, diperpanjang dari periode tujuh hari saat ini, kata salah satu pejabat yang berbicara dengan wartawan.

Presiden Biden, yang berasal dari Partai Demokrat, menerbitkan larangan suaka pada Juni lalu untuk menurunkan angka migran yang tertangkap menyeberangi perbatasan secara ilegal, yang jumlahnya memecahkan rekor. Imigrasi merupakan isu utama bagi pemilih menjelang pemilu 5 November mendatang, yang mempertemukan Wakil Presiden AS Kamala Harris dan mantan Presiden AS Donald Trump, seorang penganut kebijakan imigrasi garis keras.

Kantor berita Reuters pekan lalu melaporkan bahwa Harris mendukung kebijakan yang membuat larangan itu bahkan semakin sulit untuk dicabut, akan tetapi pemerintahan Biden tidak mengadopsi usulnya.

BACA JUGA: Pengungsi Etnis Chin di Malaysia Tuding Badan PBB Lakukan Penganiayaan

Otoritas perbatasan AS telah menangkap sekitar 54.000 migran selama bulan September, turun tajam dari puncaknya Desember lalu yang mencapai 250.000 orang, kata seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Rata-rata harian 1.500 migran dalam 28 hari sama dengan 42.000 migran sepanjang periode tersebut.

Sebagai bagian dari diperpanjangnya kebijakan larangan suaka, semua anak tanpa pendamping yang tertangkap menyeberang secara ilegal akan turut diperhitungkan untuk menentukan apakah larangan tersebut dapat diakhiri. Sebelumnya, hanya anak-anak asal Meksiko dan Kanada yang dihitung.

Pendekatan yang lebih ketat “memastikan bahwa penurunan jumlah peristiwa merupakan penurunan yang berkelanjutan” dan bukan sebuah tren jangka pendek, kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.

Kelompok-kelompok hak imigran yang dipimpin oleh American Civil Liberties Union telah menggugat larangan suaka, dengan alasan bahwa hal itu bertentangan dengan hukum suaka AS dan sangat mirip dengan larangan yang diberlakukan Trump, yang diblokir di pengadilan. [rd/ka]