Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk menahan keluarga migran yang menyeberang ke Amerika Serikat secara ilegal saat bersiap untuk mengakhiri pembatasan COVID-19 di wilayah perbatasan AS-Meksiko, demikian menurut pejabat AS yang mengetahui rencana tersebut. Kebijakan itu akan menjadi perubahan besar setelah pihak berwenang berhenti menahan keluarga di fasilitas penahanan pada akhir 2021.
AS semakin membatasi jumlah migran yang masuk di saat membludaknya jumlah orang yang datang ke perbatasan Meksiko untuk mencari suaka. Pembatasan era COVID memungkinkan petugas imigrasi AS untuk dengan cepat menolak sebagian besar migran, dan selama puncak pandemi hanya sedikit keluarga yang ditahan.
Berdasarkan kebijakan saat ini, keluarga-keluarga yang tiba di perbatasan AS-Meksiko dibebaskan ke AS dan diminta menghadap ke pengadilan imigrasi di kemudian hari.
Pemerintah memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 3.000 orang di dua pusat penahanan keluarga di Texas. Saat ini, pusat-pusat tersebut menampung orang dewasa lajang yang melintasi perbatasan secara ilegal.
Baik pemerintahan Obama maupun Trump juga menerapkan kebijakan yang sama dengan menahan keluarga migran di fasilitas tersebut sampai kasus imigrasi mereka diselesaikan, meskipun perintah pengadilan mencegah pemerintah menahan anak-anak lebih dari 20 hari. Pusat penahanan serupa ketiga yang terletak di Pennsylvania telah ditutup beberapa bulan lalu.
Menurut empat pejabat yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim, keputusan mengenai hal tersebut belum final. Harian The New York Times pertama kali melaporkan bahwa para pejabat sedang mempertimbangkan untuk kembali menahan keluarga imigran. [my/jm]