Presiden Joe Biden berupaya mendepankan rencana pengeluaran dalam negeri pemerintahannya pada lawatannnya ke Colorado hari Selasa (14/9). Dalam kesempatan tersebut, Biden memperingatkan bahaya perubahan iklim sekaligus menyoroti bagaimana proposal energi bersih yang ia miliki dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan bayaran upah yang baik.
Perjalanan ke Kampus Flatirons National Renewable Energy Laboratory (Laboratorium Nasional untuk Energi Terbarukan) di luar kota Denver mengakhiri perjalanan dua hari Presiden Biden ke wilayah Barat Amerika Serikat. Kunjungan tersebut memberikan kesempatan bagi Biden untuk terus menghubungkan pentingnya meloloskan anggaran pengeluarannya terhadap ancaman mendesak akibat perubahan iklim.
BACA JUGA: AS dan Uni Eropa Teruskan Kesepakatan Global, Pangkas Emisi Metana"Ini kabar baiknya: Sesuatu yang disebabkan oleh manusia dapat diselesaikan oleh manusia," kata Biden. Dia menganggap perlunya masa depan energi bersih sebagai "keharusan bagi ekonomi dan keamanan nasional" sekaligus menegaskan bahwa Amerika tidak dapat membuang waktu lagi karena dampak perubahan iklim akan semakin parah dari tahun ke tahun.
Biden mengatakan peristiwa cuaca ekstrem akan menelan biaya kerusakan lebih dari $100 miliar pada tahun ini. Ia juga menggarisbawahi tujuannya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dengan hanya menggunakan energi yang bebas polusi karbon pada tahun 2035.
BACA JUGA: Bank Dunia: Perubahan Iklim Bisa Picu Migrasi 216 Juta Orang Sebelum 2050"Kita bisa melakukan itu. Kita bisa melakukan semua ini dengan cara yang dapat menciptakan lapangan kerja yang baik, menurunkan biaya bagi konsumen dan pelaku bisnis, dan menjadikan kita pemimpin global," kata Presiden AS tersebut.
Biden memaparkan "lebih banyak pekerjaan bagi perekonomian" dalam kunjungan sebelumnya ketika memeriksa sebuah kincir angin raksasa yang berada di luar laboratorium tersebut sekaligus menyaksikan sebuah demonstrasi teknologi turbin tenaga angin. (mg/rs)