Presiden Amerika Joe Biden pekan ini akan melakukan lawatan selama lima hari ke tiga negara Eropa.
Gedung Putih mengatakan persinggahan utama adalah di KTT NATO di Vilnius, Lithuania, di mana para pemimpin Barat berencana membahas upaya terakhir untuk mendorong perlawanan Ukraina terhadap Rusia.
Biden pertama-tama akan bertolak ke London pada hari Minggu (9/7), di mana dalam lawatan selama dua hari ke negara itu ia berencana bertemu dengan Raja Charles dan Perdana Menteri Rishi Sunak “untuk memperkuat hubungan dekat antar kedua negara.”
Gedung Putin mengatakan Biden kemudian akan bertolak ke Lithuania untuk menghadiri KTT NATO selama dua hari, di mana para pemimpin 31 negara aliansi militer Barat akan membahas kondisi kontra-ofensif Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya di bagian tenggara, yang telah diduduki Rusia dalam invasi selama 16 bulan ini.
Negara-negara NATO – yang dipimpin Amerika – telah mengirim persenjataan bernilai miliaran dolar ke Ukraina, tetapi pengeboman udara Rusia telah menewaskan banyak warga Ukraina, meskipun sejumlah rudal itu dapat ditembak jatuh. Rudal-rudal yang mencapai sasaran tidak saja membunuh banyak orang, tetapi juga menghancurkan suatu kawasan.
Setelah KTT NATO itu, Biden akan terbang ke Helsinki untuk menyambut dan merayakan keberhasilan Finlandia menjadi anggota NATO bulan April lalu. Biden menggambarkan bertambahnya kekuatan aliansi NATO itu sebagai isyarat memudarnya pengaruh Rusia.
Swedia juga sedang berupaya menjadi anggota NATO, meskipun Turki dan Hongaria tidak menyetujui langkah itu.
Your browser doesn’t support HTML5
Biden telah menjamu Perdana Menteri Swedia Ulf Kirstersson di Gedung Putih Rabu lalu (28/6) sebagai isyarat dukungan untuk menerima Swedia sebagai anggota NATO.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Swedia bersikap terlalu lemah terhadap kelompok-kelompok teroris dan ancaman keamanan. Sementara Sekjen NATO Jens Stoltenberg megatakan Swedia telah memenuhi kewajibannya untuk menjadi anggota NATO dengan memperkuat undang-undang anti-terorisme dan langkah-langkah lain.
Hongaria menentang upaya Swedia dengan alasan yang kurang kuat, yaitu soal kemunduran demokrasi dan erosi supremasi hukum.
Semua negara NATO harus meratifikasi atau menyetujui masuknya sebuah negara anggota baru. [em/jm]