Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump bentrok sejak awal debat mereka pada Kamis malam (27/6). Mereka berdebat sengit mengenai perekonomian AS, urusan luar negeri, dan migrasi lintas perbatasan Meksiko ke AS.
“Kita seperti negara Dunia Ketiga dan ini memalukan,” kata Trump kepada pemirsa televisi nasional dari panggung debat di kantor pusat TV CNN di Atlanta, Georgia. “Kita tidak lagi dihormati,” imbuh Trump sambil menyalahkan Biden. “Mereka mengira kita bodoh.”
Biden membalas pada satu titik, sambil menatap Trump. “Ini adalah presiden terburuk dalam sejarah Amerika.” Ia mengutip sekelompok sejarawan yang awal tahun ini menilai Trump sebagai presiden terburuk di antara 46 presiden Amerika. “Orang ini tidak memahami demokrasi Amerika.”
Trump, yang seringkali menjadi agresor dalam perdebatan melawan Biden yang bersuara serak dan terbata-bata, membalas ejekan tersebut dengan mengatakan bahwa Biden adalah yang terburuk. Mereka sering menuduh satu sama lain berbohong.
Survei singkat CNN pascadebat menunjukkan Trump secara meyakinkan memenangkan debat dengan selisih 67-33 persen dan beberapa anggota Partai Demokrat menyatakan kekhawatiran mereka atas kinerja Biden.
Trump berulang kali menghubungkan masalah-masalah yang dihadapi negaranya dengan masuknya migran yang melintasi perbatasan barat daya AS dengan Meksiko. Menurutnya, itu merugikan perekonomian AS, negara terbesar di dunia, dan merampas lapangan kerja bagi warga AS.
“Kita memiliki perbatasan teraman di dunia,” bantah Trump mengenai masa jabatannya pada tahun 2017-2021. Sekarang, katanya, “Ini adalah tempat paling berbahaya di dunia. Kita sekarang hidup di sarang tikus,” klaim Trump. “Mereka membunuh warga negara kita pada tingkat yang belum pernah kita lihat.”
Meskipun ada beberapa kasus besar yang melibatkan para migran yang dituduh melakukan pembunuhan, tidak ada bukti bahwa para migran melakukan lebih banyak kejahatan dibandingkan oleh warga yang sudah menetap di Amerika.
Your browser doesn’t support HTML5
Biden berkata, “Dia melebih-lebihkan, dia berbohong,” dan mencatat bahwa 40 persen lebih sedikit migran yang melintasi perbatasan saat ini sejak dia memberlakukan pembatasan masuk yang lebih ketat baru-baru ini.
Trump mengklaim bahwa jika ia memenangkan pemilu pada tanggal 5 November, ia akan bisa mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina sebelum menjabat pada bulan Januari mendatang. Namun, ia tidak memberi indikasi bagaimana ia akan mencapai hal itu. Dia mengatakan dia akan membebaskan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich dari penjara Rusia dalam jangka waktu yang sama.
Biden menjawab bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah “penjahat perang,” dan secara retoris bertanya kepada Trump, “Menurut Anda, dia akan berhenti setelah Ukraina?” jika Putin mengambil alih Ukraina. Dia menggambarkan Trump sebagai “orang yang ingin mengeluarkan kita dari NATO,” dan menambahkan, “Dia tidak tahu apa yang dia bicarakan.”
Biden menuduh Trump mengobarkan kerusuhan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS, ketika para pendukung Trump mencoba menghalangi Kongres untuk mengesahkan kemenangan Biden atas Trump pada tahun 2020. Mantan presiden tersebut menyalahkan Ketua DPR saat itu Nancy Pelosi karena tidak meminta keamanan yang memadai untuk mengendalikan para perusuh.
Biden berpendapat bahwa Trump memiliki “moral seperti kucing jalanan” ketika dia menyerang Trump soal keputusan bersalah atas 34 tuduhan kejahatan terkait pemalsuan catatan bisnis untuk menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut $130.000 kepada seorang bintang porno sesaat sebelum pemilu tahun 2016. Pembayaran itu berhasil membungkam klaim bintang porno yang mengatakan bahwa dia melakukan kencan satu malam dengan Trump pada tahun 2006. Trump membantah klaim tersebut.
“Kasus itu akan diajukan banding dan dimenangkan,” jawab Trump. Dia akan dijatuhi hukuman pada 11 Juli dan kemungkinan dapat dikenai hukuman percobaan atau penjara hingga empat tahun. Konstitusi AS tidak melarang penjahat terpidana untuk menjabat sebagai presiden.
Konfrontasi Biden-Trump, yang terjadi empat bulan lebih menjelang pemilu, merupakan debat paling awal dalam siklus empat tahunan pemilu presiden AS. Debat tersebut juga merupakan ulangan dari dua debat mereka pada tahun 2020, yang terjadi dua bulan sebelum Biden mengalahkan upaya Trump untuk terpilih kembali untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih.
Pertemuan pada hari Kamis ini adalah pertama kalinya dua presiden AS berdebat satu sama lain, dan ini adalah pertama kalinya, karena kebencian mereka terhadap satu sama lain, Biden dan Trump muncul di ruangan yang sama sejak terakhir kali mereka berdebat pada Oktober 2020.
Trump tidak hadir dalam pelantikan Biden sebagai presiden pada bulan Januari 2021, dan mereka terus saling mengecam sejak saat itu, termasuk di panggung debat pada Kamis malam.
Tidak ada penonton di studio untuk debat tersebut, dan kedua kandidat sebagian besar hanya didampingi oleh segelintir ajudan. Ibu negara Jill Biden ada di studio. Istri Trump, Melania, tidak hadir, namun beberapa anggota Partai Republik yang ingin menjadi pasangan wakil presiden Trump muncul.
Kedua kandidat presiden tahun 2024 tersebut adalah presiden tertua dalam sejarah AS. Biden dari Partai Demokrat kini berusia 81 tahun dan Trump dari Partai Republik berusia 78 tahun.
Jajak pendapat nasional menunjukkan Biden dan Trump bersaing sangat ketat.
Sejumlah analis politik Amerika mengatakan bahwa jutaan warga Amerika telah menentukan pilihan mereka dalam pemilu tersebut. Namun banyak pemilih yang tidak menyukai keduanya dan mungkin karena enggan memilih salah satu dari keduanya, akan memilih pihak ketiga atau kandidat independen, atau tidak memilih sama sekali.
Bagi para politisi independen yang belum mengambil keputusan, atau mungkin bagi mereka yang belum mengikuti pemilu dengan cermat, debat ini dapat membantu mereka mengambil keputusan atau setidaknya mengarahkan mereka ke Biden atau Trump. Debat kedua dijadwalkan pada 10 September. [ab/ka]