Donald Trump kembali ke gelanggang kampanye pilpres pekan lalu di Arizona, di mana ia mengatakan Presiden Joe Biden telah kehilangan kontrol atas perbatasan AS-Meksiko.
“Semuanya tidak bisa dibiarkan. Tetapi pelanggaran oleh Biden bukanlah suatu kebetulan. Ini penghancuran disengaja terhadap kedaulatan kita dan perbatasan kita. Entah bagaimana, seseorang harus menjelaskan kepada kita mengapa mereka ingin hal ini terjadi. Saya kira, ini mungkin soal suara," kata Trump, kandidat calon presiden dari Partai Republik.
Tidak ada bukti bahwa mereka yang bukan warga negara memberikan suara dalam jumlah signifikan pada pemilihan di AS.
Ketika ditanya bagaimana ia akan mencegah migrasi ilegal, Trump mengatakan ia akan mengambil tindakan terhadap negara-negara asing yang membiarkan warga mereka melakukan itu.
"Jika China atau negara lain bertindak buruk, kita punya sesuatu yang disebut tarif yang sangat keras," ujarnya.
Pemerintahan Biden bulan ini mengambil tindakan untuk memblokir klaim suaka di perbatasan Meksiko ketika penangkapan terkait penyeberangan ilegal melebihi 2.500 orang dalam sehari.
Biden mengatakan reformasi keimigrasian yang diperlukan tidak harus disertai dengan pernyataan-pernyataan menghasut yang Trump tujukan terhadap para migran.
"Sementara kami memperjuangkan reformasi imigrasi yang komprehensif, ia menyebut imigran sebagai pemerkosa dan pembunuh. Ia mengatakan mereka bukan manusia. Mereka bukan manusia. Ia mengatakan imigran, dalam tanda kutip, ‘meracuni darah negara kita.’ Teman-teman, pendahulu saya menginginkan suatu negara untuk sebagian dari kita saja. Kita menginginkan sebuah negara bagi kita semua," kata Biden.
Biden mengatakan retorika antiimigran Trump tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Amerika.
BACA JUGA: Perbedaan Tajam Kandidat Presiden AS soal Hak-Hak LGBTQ"Anda mewakili siapa kita sebagai negaranya para imigran, negaranya para pemimpi, negara kebebasan. Dan itulah Amerika kita bersama," ujarnya.
Kampanye Trump pekan lalu merupakan yang pertama baginya sejak ia divonis bersalah memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan apa yang disebut sebagai pembayaran “uang tutup mulut” yang ia lakukan sebelum pemilihan presiden 2016.
Dalam rapat umum di Nevada, ia mengatakan bahwa persidangannya adalah hasil dari sistem peradilan yang dijadikan “senjata” oleh Biden sementara presiden AS itu menghadapi kegagalan di perbatasan.
Your browser doesn’t support HTML5
“Ini adalah perbatasan terburuk dalam sejarah dunia. Tak ada negara di dunia ketiga yang memiliki perbatasan seperti itu. Dan tak ada negara di dunia ketiga yang menggunakan senjata semacam itu untuk mengejar para kandidat politik seperti yang kita alami," kata Trump.
Jajak pendapat Associated Press pada Maret lalu menunjukkan pergeseran sikap pemilih terhadap imigrasi. Hampir sepertiga responden kini mengatakan bahwa ada risiko besar para imigran akan melakukan kejahatan. Angka tersebut merupakan kenaikan dari 19 persen yang tercatat berpendapat demikian pada tahun 2017. [uh/ab]