Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu (5/6) mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri India Narendra Modi atas kemenangannya dalam pemilihan umum, dan Washington mengatakan bahwa AS menantikan kerja sama lebih lanjut dengan New Delhi untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas.
“Persahabatan antara kedua negara kita hanya tumbuh seiring kita membuka masa depan bersama dengan potensi tak terbatas,” kata Biden dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.
Modi, yang Aliansi Demokratik Nasionalnya berhasil mempertahankan kekuasaan hanya dengan mayoritas tipis dalam hasil pemungutan suara yang diumumkan pada Selasa (4/6), mengatakan bahwa ia telah menerima telepon dari Biden.
“[Saya] menyampaikan bahwa kemitraan global komprehensif India-AS siap untuk menyaksikan banyak tonggak sejarah baru di tahun-tahun mendatang. Kemitraan kita akan terus menjadi kekuatan untuk kebaikan global demi kepentingan umat manusia,” kata Modi di X.
Amerika Serikat dan India telah memperdalam hubungannya dalam beberapa tahun terakhir karena adanya kekhawatiran yang sama atas meningkatnya kekuatan China meskipun New Delhi tetap mempertahankan hubungan jangka panjangnya dengan Rusia sekalipun ada perang di Ukraina, dan kekhawatiran akan isu-isu hak asasi manusia.
BACA JUGA: Partai-partai Oposisi India Berjanji Lawan Pemerintahan ModiDalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah pesan ucapan selamat dari Biden, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington berharap untuk terus melanjutkan kemitraan dengan pemerintah India untuk mempromosikan kemakmuran dan inovasi, mengatasi krisis iklim, dan memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada Selasa menyebut hubungan AS-India sebagai “kemitraan yang hebat,” meskipun AS memiliki kekhawatiran tentang hak asasi manusia, yang akan terus disampaikan secara terbuka dengan New Delhi.
Hubungan kedua negara telah diuji seiring penemuan plot pembunuhan terhadap para nasionalis Sikh di Kanada dan Amerika Serikat. Pada November lalu, pihak berwenang AS mengatakan bahwa seorang pejabat pemerintah India telah mengarahkan rencana pembunuhan terhadap Gurpatwant Singh Pannun, seorang separatis Sikh yang berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada.
Bulan lalu, duta besar AS untuk India mengatakan bahwa Washington sejauh ini puas dengan langkah India untuk memastikan akuntabilitas dalam dugaan plot tersebut, tetapi masih banyak langkah yang diperlukan dan harus ada konsekuensi atas apa yang menjadi “batasan bagi Amerika.”
Para analis politik mengatakan bahwa Washington telah menahan diri dalam kecaman publik terhadap Modi karena mereka berharap India akan bertindak sebagai penyeimbang terhadap upaya China memperluas pengaruhnya. [my/rs]