Pada Minggu (10/3) malam menjelang hari pertama Ramadan di Amerika Serikat, Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden menyampaikan ucapan selamat Ramadan kepada umat Islam di Amerika dan seluruh dunia.
“Jill dan saya menyampaikan selamat dan doa kepada muslim di seantero negeri dan seluruh dunia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan tertulis.
Ucapan Ramadan kali ini didominasi oleh “refleksi” Biden akan perang di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa dan menimbulkan penderitaan bagi jutaan warga Palestina di wilayah kantong tersebut.
“Lebih dari 30.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besarnya warga sipil, termasuk ribuan anak-anak,” tulis Biden. “Sebagiannya adalah keluarga warga muslim Amerika, yang sedang amat berduka atas kepergian orang terkasih mereka saat ini.”
Ia berjanji bahwa AS akan terus memimpin upaya internasional untuk membawa masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, baik melalui darat, udara maupun laut.
Dalam pidato kenegaraan tahunannya Kamis (7/3) lalu, Biden mengumumkan telah memerintahkan militer AS untuk memimpin misi darurat pendirian dermaga sementara di pesisir Gaza untuk menerima bantuan yang dikirim melalui jalur laut, selain mengirimkan bantuan dengan metode dijatuhkan menggunakan parasut dari pesawat, mengikuti sejumlah negara lain.
BACA JUGA: Netanyahu Tolak Kritikan Biden Soal Kebijakan Perangnya, Sebut 13.000 Petempur Hamas TewasBiden juga menegaskan bahwa ia akan berupaya tanpa henti untuk mewujudkan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas untuk setidaknya enam minggu sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan sandera.
Kesepakatan yang dimediasi Mesir, Qatar dan AS itu masih menemui jalan buntu. Biden pun merasa pesimistis kesepakatan akan tercapai saat memasuki Ramadan saat ditanya wartawan pada hari Jumat (8/3). “Tampaknya sulit,” ungkapnya.
Sebelum menutup ucapan selamat Ramadan, Biden mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mengembangkan Strategi Nasional untuk Mengatasi Islamofobia dan Bentuk Bias dan Diskriminasi Terkait menyusul naiknya kasus kekerasan berdasar kebencian di AS.
Biden sendiri sedang menghadapi tantangan hebat dari sebagian warga Amerika keturunan Arab dan muslim yang mengecam kebijakannya dalam mendukung upaya Israel di Gaza. Dalam pemilihan pendahuluan di negara bagian Michigan dua pekan lalu, sedikitnya 100.000 pemilih Demokrat menulis “uncommitted” alias “tidak terikat”, alih-alih memilih Biden, sebagai bentuk protes terhadap sang presiden. [rd/rs]