Biden Umumkan Tambahan $1,9 Triliun dalam Paket Stimulus

Lembaran uang dollar Amerika Serikat, 14 Agustus 2015.

Presiden terpilih Joe Biden meluncurkan proposal paket stimulus senilai $1,9 triliun pada Kamis (14/1) yang dirancang untuk menggerakkan ekonomi dan mempercepat tanggapan AS terhadap pandemi virus corona.

Dalam kampanye tahun lalu, Biden berjanji untuk menangani pandemi lebih serius daripada Presiden Donald Trump. Paket ekonomi itu untuk mewujudkan janji terhadap sumber daya tambahan sebagai respons atas virus corona dan pemulihan ekonomi.

"Tidak sulit untuk memahami keadaan kita di tengah-tengah krisis ekonomi yang terjadi sekali dalam beberapa generasi termasuk krisis kesehatan masyarakat yang terjadi sekali dalam beberapa generasi. Sebuah krisis penderitaan pada manusia yang mendalam sudah terlihat dan waktu jangan disia-siakan, "kata Biden dalam pidato pada Kamis (14/1) malam.

"Kami harus bertindak dan harus bertindak sekarang." Rincian paket bantuan dirilis oleh tim transisi Biden pada Kamis pagi. Ini termasuk $415 miliar tambahan pada upaya melawan Covid-19 dan peluncuran vaksin Covid-19, sekitar $1 triliun bantuan langsung untuk setiap rumah tangga, dan sekitar $440 miliar untuk usaha kecil dan komunitas yang sangat terpukul akibat pandemi.

Cek pembayaran stimulus $1.400 akan dikeluarkan untuk menambah bantuan $600 yang dibayarkan sesuai Undang-Undang Stimulus Kongres terakhir. Tunjangan pengangguran juga akan bertambah menjadi $400 seminggu dari $300 per minggu yang saat ini diberikan dan akan diperpanjang hingga September 2021.

Rencana Biden itu dimaksudkan untuk memulai pemerintahannya dengan anggaran besar yang membiayai agenda jangka pendek dengan cepat termasuk mendorong perekonomian dan penanganan Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 385 ribu warga di Amerika Serikat pada Kamis (14/1).

Ini juga menunjukkan perbedaan yang tajam dengan Trump, yang menghabiskan bulan-bulan terakhir pemerintahannya dengan berupaya merongrong kemenangan pemilihan Biden daripada fokus pada stimulus tambahan virus corona. Akan tetapi, Trump, yang meninggalkan Gedung Putih pada Rabu (20/1) juga mendukung paket bantuan $2.000 bagi warga Amerika.

Banyak anggota kongres Republikan menolak keras nominal pembayaran stimulus itu dan Biden akan menghadapi rintangan serupa dengan proposalnya, meskipun akan terbantu dengan fakta bahwa rekannya dari Demokrat akan menguasai DPR dan Senat AS.

Presiden yang akan menjabat berusaha untuk mengesahkan undang-undang tersebut bahkan ketika pendahulunya menghadapi persidangan pemakzulan. [mg/pp]