Presiden AS Joe Biden mengundang empat pemimpin Kongres AS dan sejumlah anggota kongres lainnya ke Gedung Putih pada hari Rabu (17/1), di kala Kongres kesulitan mencapai kata sepakat mengenai anggaran bantuan bagi Ukraina. Partai Republik berkukuh ingin memasukkan tuntutan mereka akan kebijakan keamanan di perbatasan yang lebih kuat ke dalam anggaran tersebut.
Sekelompok negosiator bipartisan di Senat AS selama berminggu-minggu mencoba membuat kesepakatan yang dapat meloloskan anggaran bantuan bagi Ukraina dan Israel, sekaligus menyertakan kebijakan baru yang cukup kuat untuk mengamankan perbatasan AS sehingga bisa memuaskan para politisi Partai Republik di Senat maupun DPR AS. Perundingan itu kembali terganjal pekan lalu, setelah para perunding mengakui masih ada ketidaksepakatan yang cukup signifikan.
BACA JUGA: Pemimpin Kongres AS Siapkan RUU untuk Danai Pemerintahan hingga MaretJuru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan hari Selasa bahwa para anggota Kongres – termasuk Ketua DPR AS Mike Johnson (Partai Republik), Pemimpin Partai Demokrat di DPR Hakeem Jeffries, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (Partai Demokrat) dan Pemimpin Partai Republik di Senat Mitch McConnell – diundang untuk bertemu dengan Biden untuk membahas tuntutan tambahan dalam isu keamanan nasional yang menjadi “prioritas utama.”
Biden menghadapi penolakan keras kubu konservatif terhadap permintaannya akan paket anggaran bantuan perang sebesar $110 miliar (sekitar Rp1.719 triliun) untuk membantu Ukraina dan Israel, serta prioritas keamanan nasional lainnya. Partai Republik menuntut agar anggaran itu dilengkapi dengan perubahan besar-besaran terhadap kebijakan keamanan di perbatasan. [rd/rs]