Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan keyakinannya bahwa para pekerja otomotif tidak akan melakukan aksi mogok kerja. Hal itu ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan di Philadelphia seusai berbicara dalam parade Hari Buruh.
Meskipun demikian Biden tidak menyinggung tuntutan serikat pekerja United Auto Workers atau Pekerja Otomotif Bersatu (UWA) AS dan ancaman pemogokan kerja mulai 14 September jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
UWA telah mengajukan tiga tuntutan utama yaitu kenaikan upah sebesar 46%, jam kerja lebih pendek, yaitu 32 jam kerja per minggu dan bukan 40 jam kerja per minggu, serta pemulihan skema pensiun tradisional.
Saat berbicara di Philadelphia, Biden justru bicara soal “merayakan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik, yang dapat menyejahterakan keluarga dan membesarkan serikat pekerja.”
BACA JUGA: Tuntut Kenaikan Upah 46% dan Jam Kerja Lebih Pendek, Pekerja Otomotif AS Siap Gelar Aksi Mogok“Banyak kandidat calon presiden yang bahkan tidak bersedia menyebut kata serikat pekerja. Saya tidak seperti itu. Saya dengan bangga menyebut urgensi serikat pekerja dan paling pro-serikat pekerja dalam sejarah Amerika,” ujar Biden yang disambut sorak sorai hadirin.
Ia menambahkan bahwa dirinya adalah presiden yang telah menggunakan tindakan eksekutif untuk mempromosikan pengorganisasian pekerja dan mengizinkan penggunaan anggaran federal untuk membantu dana pensiun anggota serikat pekerja.
Presiden menghadiri parade Hari Buruh di tiga negara bagian pada Senin (4/9). Parade tersebut dilaksanakan oleh AFL-CIO Philadelphia, yang terdiri dari lebih 100 serikat pekerja lokal, yang mewakili lebih dari 150.000 pekerja. [em/jm]