Birma Selenggarakan Sidang Parlemen yang Pertama

Kendaraan yang membawa para anggota parlemen melewati pos pemeriksaan gedung parlemen Birma di Naypyitaw, Senin (31/1).

Tak ada media asing yang diperbolehkan meliput sidang pertama parlemen Birma dalam dua dasawarsa lebih itu.

Pemerintah Militer Birma menyelenggarakan sesi parlemen pertama dalam kurun waktu lebih dari dua dekade di Naypyitaw, ibukota terpencil yang jauh dari pusat penduduk di negara Asia Tenggara itu.

Lebih dari 600 anggota parlemen terpilih maupun yang ditunjuk masuk gedung parlemen Senin. Tak ada media asing yang diperbolehkan menyaksikan kejadian itu, yang oleh pemimpin negara itu disebut sebagai bukti komitmen Birma kepada demokrasi. Sebelum sesi inaugurasi itu, televisi negara memperlihatkan bis-bis yang membawa delegasi ke kompleks parlemen dan berhenti di cekpoin untuk diperiksa.

Para anggota parlemen ini akan memilih presiden sipil negara itu yang pertama sejak kudeta 1962.

Pembela demokrasi di Birma maupun di luar negeri menyebut sesi parlemen ini sebagai sandiwara, dan mencatat bahwa 80 persen anggota parlemen itu punya hubungan dengan militer.

Pengecam juga mencatat absennya pihak oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi. Partai ini secara resmi dibubarkan akhir tahun lalu, setelah memutuskan untuk memboikot pemilihan karena pemimpinnya, pemenang hadiah Nobel, Aung San Suu Kyi tidak diijinkan mencalonkan diri.